Sukses

Mengenal Suku Bajo, Inspirasi di Balik Kesuksesan Film 'Avatar The Way of Water'

Sutradara James Cameron membenarkan bahwa salah satu inspirasi dalam film tersebut dari salah satu suku di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sequel Avatar The Way of Water menjadi salah satu film yang populer di Indonesia. Film ini mengeksplorasi sudut-sudut baru Pandora dan mengisahkan Na'Vi yang melawan ancaman manusia baru.

Namun di balik kesuksesannya, film berdurasi 3 jam ini terinspirasi dari salah satu suku di Indonesia. 

Dilansir dari berbagai sumber, sang sutradara James Cameron membenarkan bahwa salah satu inspirasi dalam film avatar tersebut dari salah satu suku di Indonesia.

Klan Metkayina sebagai salah satu suku fiktif yang ada di film Avatar ini banyak menjadi sorotan terutama bagi para penonton Indonesia.

Ternyata klan Metkayina ini terinspirasi dari Suku Bajo yang ada di wilayah Sulawesi. Diketahui, suku Bajo terkenal sebagai masyarakat yang tinggal di rumah panggung.

Masyarakat Suku Bajo dikenal memiliki kemampuan menyelam dengan kurun waktu yang cukup lama.

"Terdapat orang laut di Indonesia (Suku Bajo) yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit," ungkap James Cameron.

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nomaden

"Semua tidak ingin menebang pohon dan mereka ingin berinteraksi dengan alam," jelasnya.

Diketahui, suku ini merupakan suku nomaden yang hidup di atas laut, sehingga disebut gipsi laut. Suku Bajau menggunakan bahasa Sama-Bajo. 

Suku Bajo sejak ratusan tahun lalu sudah menyebar ke negeri Sabah dan berbagai wilayah Indonesia. 

Suku Bajo juga merupakan anak negeri di Sabah. Suku-suku di Kalimantan diperkirakan bermigrasi dari arah utara (Filipina) pada zaman prasejarah. 

Suku Bajo yang Muslim merupakan gelombang terakhir migrasi dari arah utara Kalimantan memasuki pesisir Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan dan menduduki pulau-pulau sekitarnya.

Suku tersebut lebih dahulu datang sebelum suku-suku Muslim dari rumpun Bugis dan suku Mandar. 

Saat ini, Suku Bajo menyebar hampir di seluruh kepulauan Indonesia (terutama Indonesia Timur), bahkan sampai ke Madagaskar. Kebanyakan Suku Bajo yang menyebar mulai tinggal menetap dan berbaur dengan suku-suku lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.