Sukses

Nasi Kentut Medan: Abaikan Nama, Ingat Khasiat dan Manfaatnya

Salah satu sajian khas di Kota Medan yang cukup unik adalah nasi kentut.

Liputan6.com, Medan - Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia, setelah Jakarta dan Surabaya. Masuk dalam jajaran tiga teratas sebagai kota terbesar, ibu kota Sumatra Utara ini menyimpan banyak sajian kuliner lezat.

Ragam kuliner Medan tersebut tentu saja melalui sejarah yang cukup panjang. Selain itu, keragaman etnis, suku, dan agama, juga menjadi salah satu penyebab ragam aneka kuliner tersebut.

Salah satu sajian khas di Kota Medan yang cukup unik adalah nasi kentut. Namanya yang cukup 'nyeleneh', membuat orang penasaran dan ingin mencicipinya.

Melansir dari indonesia.go.id, hidangan yang satu ini memang belum sepopuler kuliner Medan lainnya. Namun, bagi masyarakat Sumatera Utara, makanan yang satu ini bisa dikatakan sebagai menu wajib warga Medan.

Meski memiliki nama yang tak biasa, sajian ini tetap memiliki tempat di hati penggemarnya. Nasi ini bertekstur lembut, beraroma wangi, dan memiliki rasa khas yang membuat ketagihan.

Nasi kentut Medan bukan merupakan nasi yang beraroma seperti kentut. Nama 'kentut' diambil dari nama salah satu daun yang ada di daerah setempat, yakni daun kentut (Paederia foetida).

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Segudang Manfaat

Daun kentut juga dikenal dengan nama daun sembukan. Tumbuhan merambat ini memang dikenal oleh masyarakat setempat sebagai daun yang memiliki segudang khasiat.

Beberapa manfaat dari daun ini, di antaranya dapat melancarkan pencernaan, mengatasi perut kembung, mengobati sakit maag, menyembuhkan cacar ular (Herpes zooster), hingga melancarkan peredaran darah. Khasiat lain dari daun ini adalah dapat meringankan berbagai gejala panas dalam, seperti sariawan, sakit tenggorokan, dan bibir pecah-pecah.

Karena khasiatnya yang dapat mengobati berbagai masalah lambung dan pencernaan inilah yang membuat nama kentut melekat pada daun ini. Nama tersebut juga terus ada meski telah diolah menjadi makanan.

Daun ini digunakan sebagai campuran nasi yang kemudian dibungkus daun pisang untuk dibakar. Namun, ada juga yang mengolahnya dengan cara dikukus atau dipanggang.

Selain daun sembukan, nasi ini juga diolah dengan bumbu rempah-rempah lainnya yang menambah aroma dan rasa. Nasi ini biasanya dihidangkan dengan berbagai macam lauk pendamping, seperti ikan teri, kentang pedas, pepes oncom, tumis sayur, hingga ayam goreng.

Tak lupa, sentuhan sambal terasi atau sambal ijo ditambahkan sebagai pelengkap cita rasanya. Tak hanya sebagai campuran nasi, daun kentut juga bisa disantap sebagai lalapan pelengkapnya.

Di kota asalnya, sajian ini cukup mudah ditemukan di warung atau restoran. Harganya pun cukup bersahabat, yakni sekitar Rp5.000 hingga Rp15.000, bergantung lauk yang diplih untuk menjadi teman bersantap.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.