Sukses

Sambut Hari Santri Nasional, LTNU Ajak 'Kaum Sarungan' Garut Jadi Youtuber

Sebagai lembaga komunikasi dan informasi di bawah NU, LTNU berkewajiban memberikan pemahaman yang baik mengenai penggunaan medsos, termasuk peluangnya.

Liputan6.com, Garut - Menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2022, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Ta'lif Manas'hr (LTNU), Garut, Jawa Barat, mengajak kalangan santri menjadi Youtuber, dalam mengoptimalkan potensi media sosial (medsos) saat ini.

Selain lebih melek dan faham berliterasi di dunia maya, pengenalan medsos bagi "kaum sarungan" di kalangan pesantren, diharapkan memberikan cuan atau penghasilan bagi mereka dari setiap konten yang mereka buat.

"Apalagi tahun depan kita sudah memasuki tahun politik, kalangan santri di pesantren lebih bijak dan jangan mudah terhasut informasi yang menyesatkan, termasuk soal politisasi agama," ujar Ketua PC LTNU Garut Jayadi Supriyadin, dalam Workshop Youtube Konten Kreator, Rabu (19/10/2022).

Menurut dia, membanjirnya informasi melalui medsos harus disikapi bijak kalangan santri di pesantren. Untuk itu, sebagai lembaga komunikasi dan informasi di bawah NU, LTNU berkewajiban memberikan pemahaman yang baik mengenai penggunaan medsos, termasuk peluangnya.

"Sekarang asal fokus mengelola medsos dengan baik, bisa menjadi Youtuber handal tanpa harus meninggalkan perannya sebagai santri," ujarnya.

Ia mencontohkan kebiasaan santri dan kehidupan dunia pesantren, kemudian pesan kalam ilahi yang dikemas dalam konten yang baik, bisa memberikan manfaat berganda bagi mereka.

"Selain bernilai ibadah menyemai kebaikan, juga bisa menghasilkan keuntungan dari banyaknya pengunjung penonton yang menyaksikan konten mereka," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tips dan Cara

Abdul Hadi, salah seorang Youtuber sekaligus mentor konten kreator dalam kegiatan itu, mengakui potensi santri di pesantren bisa menjadi agen informasi bagi masyarakat.

"Asal kontennya fokus, termasuk cara upload-nya yang terjadwal dengan baik, santri bisa menjadi seorang konten kreator handal," ujar dia.

Namun, minimnya pengetahuan mereka mengenai cara kerja aplikasi Youtube, membuat konten mereka kurang mendapatkan perhatian para warganet.

"Kadang hari ini upload soal pesantren, besoknya soal mancing dan lainnya, padahal semuanya tidak nyambung, itu sangat mangganggu trafiknya dia sendiri," kata dia.

Untuk menghasilkan konten yang baik, Hadi berharap, seluruh peserta lebih fokus dalam menyajikan setiap gambar yang diaploud di Youtube.

"Untuk Youtuber pemula fokus dulu pada gambar, jangan pakai musik-musik yang enggak penting dan jangan terlalu panjang," ujar dia berbagi tips konten.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Garut Mukhsin, mengatakan potensi pangsa pasar dunia medsos saat ini cukup menjajikan jika dikelola dengan baik. "Asal fokus gambar yang disajikan, subsciber-nya bakal bertambah terus," kata dia.

Kondisi itu berbanding lurus dengan besarnya potensi pesantren dalam menyajikan pesan informasi bagi masyarakat. "Berikan informasi yang menarik dan menyejukkan itu sangat ditunggu masyarakat," kata dia.

Selain menghadirkan Youtuber, panitia sengaja mengundang jurnalis televisi untuk berbagi tips mengenai pengambilan gambar yang baik sebagai seorang Youtuber. Kegiatan itu turut dihadiri Ketua Rois NU Garut KH Amin Muhyiddin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.