Sukses

Perjalanan Seni Kaca dari Yogyakarta Terbang ke Rusia

Siapa sangka limbah botol kaca yang terlihat tak memiliki nilai ekonomis.

Liputan6.com, Yogyakarta - Siapa sangka limbah botol kaca yang terlihat tak memiliki nilai ekonomis. Dapat menjadi karya seni berharga ratusan juta rupiah.

Di tangan seorang pria asal Yogyakarta, Ivan Bestari (38), limbah botol kaca dapat menjadi karya seni. Di Studio Otakatik Creative Work miliknya, Ivan tampak fokus menyatukan batangan kaca di atas semburan api dengan kedua tangannya.

Ketertarikan Ivan dalam bidang kesenian unik ini berawal dari program magang di tempat pembuatan tabung laboratorium di Condongcatur, Kabupaten Sleman, pada 2011. Ivan mulai mengeksplorasi ilmu yang didapat hingga akhirnya tertarik dengan seni kaca (glass art).

"Saya sampai minta dibuatkan alat bakar oleh mentor saya, karena di sini masih susah sekali mendapatkannya," ujar Ivan, Jumat (18/3/2022).

Kesenian glass art yang ditekuni Ivan memang masih tergolong jarang di Indonesia. Ivan banyak belajar dari Youtube.

Ivan menggunakan teknik flameworking untuk membuat karya seninya. Teknik ini berbeda dengan teknik kaca tiup seperti di Bali.

Flameworking diawali dengan melebur limbah kaca menggunakan api dari tabung gas LPG dan oksigen. Kemudian, disambungkan ke alat penyemprot api (torch lighter).

Setelah itu, Ivan melelehkan kaca hingga menjadi lunak seperti gumpalan, agar mudah ia bentuk. Untuk bahan baku, Ivan memilih menggunakan limbah botol kaca bekas hingga pecahan jendela, karena cukup mudah didapatkan.

Untuk membuat satu karya seni fungsional seperti liontin, kini Ivan hanya memerlukan waktu 5 hingga 10 menit. Namun, ia tak memungkiri, keahliannya merupakan hasil pengalamannya bertahun-tahun lamanya.

Selama ini, Ivan lebih banyak menjual karyanya secara offline, khususnya melalui pameran, baik di dalam maupun di luar negeri. Ivan berhasil membawa kesenian glass art asal Yogyakarta ini ke Singapura, Jepang, hingga Rusia.

Sedangkan, untuk memasarkan karyanya lewat media sosial, Ivan masih terkendala soal pengiriman. Sebab, karya seni kaca sangat rentan goncangan dan benturan.

"Karena pegiat kesenian kaca ini masih jarang sekali, sehingga nanti semoga kami-kami yang bergerak di bidang kesenian unik ini bisa terhubung untuk berbagi ilmu dan semakin maju," kata Ivan.

 

Penulis: Tifani

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.