Sukses

Cerita Rokok Lokal ‘Mencos’ Garut Sukses Tembus Pasar Jepang

Tumbuhnya kawasan KIHT diharapkan mampu menghasilkan lebih banyak lagi produksi rokok lokal, yang bisa bersaing di tingkat global, bersama merk rokok lainnya.

Liputan6.com, Garut - Di tengah persaingan merk rokok dunia, produk rokok ‘Mencos’ buatan lokal masyarakat Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat berhasil menembus pasar negeri Sakura Jepang.

Rokok ini mampu menghidupi kegiatan ekonomi dari hulu, tengah, dan hilir, dan berbangga lagi rokok Mencos akan segera sampai di Jepang, luar biasa,” ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan  Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Nia Gania Karyana, di sela-sela kunjungannya di tempat produksi rokok ‘Mencos’ di Kecamatan Leles, Garut.

Menurutnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, tengah menyiapkan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT), untuk mengolah produk tembakau lokal Garut, sekaligus memberikan kemudahan bagi pelaku usaha lokal Garut, mulai dari tempat produksi, perizinan, hingga kemudahan cukai.

“Termasuk mengurangi peredaran rokok ilegal, serta menumbuhkan industri rokok hasil tembakau lokal,” ujarnya.

Dalam praktiknya, pengembangan industri hasil tembakau lokal dinilai penting untuk membangkitkan ekonomi masyarakat, di tengah melimpahnya potensi tembakau asli Garut sejak lama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kawasan KIHT Garut

Selain itu, tumbuhnya kawasan KIHT mampu menghasilkan lebih banyak lagi produksi rokok lokal, yang bisa bersaing di tingkat global, bersama merk rokok lainnya.

“Ternyata orang Jepang tidak hanya ingin rokok-rokok yang dari Jerman segala macam,” ujar dia.

Untuk mendukung rencana itu, lembaganya telah melakukan survei ke berbagai tempat, untuk menentukan titik mana saja yang bisa dikembangkan sebagai kawasan KIHT Tembakau di kecamatan Leles tersebut.

“Kita bangga dengan petani tembakau Garut, sebab kalau petani tidak hidup, rokok pun tidak ada, jadi jaya petani Garut, jaya pengusaha Garut, dan jaya rokok Garut di Indonesia dan di luar negeri,” ujar dia.

Dengan hadirnya KIHT di satu kawasan, Gania berharap memudahkan pemerintah dalam mengontrol peredaran rokok lokal, termasuk penegakan hukum mengenai cukai terhadap membanjirnya rokok ilegal di pasaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.