Sukses

Perkenalkan 'Tim Sancang' Polres Garut, Tim Khusus Pemberantas Aksi Premanisme

Peluncuran tim khusus 'Sancang' Anti Premanisme dan Narkoba, sebagai jawaban keresahan warga terhadap tinggginya aksi premanisme di Garut saat ini.

Liputan6.com, Garut - Duarrr! Sebuah peledak berdaya ledak rendah langsung membuyarkan konsentrasi para pengunjung di halaman Mapolres Garut, Jawa Barat dalam simulasi pelumpuhan aksi premanisme.

Beberapa petugas dengan pakaian hitam lengkap senjata melumpuhkan dua penjahat yang baru saja melancarkan kekerasan terhadap para korban.

Para pelaku yang telah diincar petugas, mengangkat kedua tangan tanda menyerah, setelah sekelompok petugas melumpuhkannya. Petugas pun dengan sigap membawa kedua pelaku yang telah diborgol, untuk kepentingan penyelidikan.

Beruntung, aksi tersebut hanya simulasi petugas dalam melumpuhkan pelaku kejahatan yang dipertontonkan saat peluncuran tim khasus bentukan Polres Garut.

"Hari ini kita launching 'Tim Sancang' Garut Anti Premanisme dan Narkoba," ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, selepas launching tim Sancang di Mapolres Garut, Kamis (2/9/2021).

Menurutnya, peluncuran tim khusus "Sancang" Anti Premanisme dan Narkoba, sebagai jawaban keresahan warga terhadap tinggginya aksi premanisme yang cukup memprihatinkan saat ini.

"Kita berharap dengan kehadiran tim ini, mobilisasi tindakan dalam penegakan hukum itu, bisa menjangkau lokasi-lokasi yang memang cukup luas di Garut sampai 42 kecamatan," papar dia.

Dalam praktiknya, tim khusus yang telah dilatih sejumlah keterampilan, termasuk fasilitas pendukung itu, mampu bergerak cepat melakukan tindakan tegas dan terukur, untuk melumpuhkan aksi premanisme dan narkoba di Garut.

"Harapannya masyarakat bisa lebih tenang aman kondusif, yang kemudian ini tentu bisa berdampak positif dalam penanganan ekonomi selama covid-19," kata dia.

Tim ini akan dibagi di beberapa pos pencegahan premanisme di Garut mulai wilayah utara, tengah, hingga selatan Kabupaten Garut. "Tentu kami akan menentukan tindakannya ada yang secara mobile, ada juga sistem berdasarkan target operasi yang dilakukan,” kata dia.

Dengan upaya tersebut, ujar dia, diharapkan mampu menciptakan situasi yang aman dan kondusif di masyarakat terutama saat pandemi Covid-19 berlangsung. "Termasuk dampaknya dalam pertumbuhan ekonomi Garut," kata dia.

Wirdhanto mengaku, meskipun laporan tindakan pidana di Polres Garut terbilang rendah, tetapi ada beberapa kejadian yang cukup meresahkan masyarakat, seperti aksi premanisme.

"Ini tentunya (dilakukan tindakan) untuk memberikan shock therapy dan langkah-langkah yang tegas dan terukur untuk supaya jangan sampai menjadi perluasan wilayah kegiatan atau dampak," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukungan Pemda Garut

Untuk mendukung Tim Sancang Anti Premanisme dan Narkoba, Pemerintah Garut memberikan bantuan fasilitas berupa 10 unit kendaraan bermotor roda dua, untuk memudahkan mobilitas tindakan.

"Tentu kami mendukung polres Garut terutama dengan program 'kasepnya'," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan.

Menurutnya, kehadiran tim sancang anti-premanisme dan narkoba bentukan Polres Garut, cukup membantu pemerintah daerah dalam upaya menjaga keamanan, ketertiban sehingga menciptakan situasi yang kondusif di masyarakat.

"Cuma memang fasilitasnya yang kurang mencakup 42 kecamatan, makanya pemda membantu 10 kendaraan bermotor," kata dia.

Menurut Rudy, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penanganan perkara pidana yang dilakukan polres Garut dalam tiga tahun terakhir naik signifikan.

"Artinya masyarakat ada kepercayaan buat polisi, bahwa penegakan hukum itu memberikan perlindungan buat masyarakat," ujarnya.

Hal itu dikuatkan hasil penelitian mengenai keamanan dan ketertiban Garut, yang memasukkan daerahnya dalam level aman.

"Garut itu di posisi lima di Jawa Barat dalam artian bagus, jadi perlindungannya tiap hari terus meningkat," kata dia bangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.