Sukses

Taman Baca Masyarakat Rasa Kafe Ala 'Rutinitas'

Taman Baca Masyarakat 'Rutinitas' juga menginisiasi tempat ngopi.

Liputan6.com, Tangsel - Empat serangkai dari Tangerang Selatan mendirikan rumah literasi sebagai Taman Baca Masyarakat (TBM), namanya 'Rutinitas'. Mereka adalah Safitri Aulia Rahmah (ketua & Co Founder TBM Rutinitas), Suharto Ristian Dwi Putra (Project Manager Kopi Literasi), Edy Fajar Prasetyo, dan Irma Thoyib.

“TBM ini kami namakan TBM Rutinitas yang artinya ruang temu inspirasi dan kreativitas yang bisa disebut juga sebagai rumah literasi sebagaimana memanfaatkan rumah untuk dijadikan ruang,” kata Edi saat diwawancari secara daring, Selasa (31/8/2021).

Rumah literasi Rutinitas yang berlokasi di daerah Pamulang, Tangerang Selatan ini memiliki banyak kegiatan yang produktif di masa pandemi. Khususnya untuk para generasi muda yang notabennya memiliki semangat yang membara.

“Tujuan pendirian rumah literasi ini memang untuk membentuk pribadi yang pandai, piawai dan persona. Pandai itu memiliki pengetahuan yang luas, piawai memiliki keterampilan, persona yaitu memiliki akhlaq atau attitude yang baik yang menjadi salah satu karakter budaya ketimuran Indonesia," jelas Edi.

Berbeda dengan rumah literasi yang lainnya, mereka menyulap rumah biasa menjadi tempat yang asyik dan menarik dengan desain gambar-gambar yang warna-warni, unik dan menarik serta kekinian alias milenial banget. Tidak kalah dengan cafe-cafe yang hits saat ini.

“Jadi karena banyaknya segmen mengarah pada generasi milenal dan generasi Z gitu kan, kita mencoba untuk eksplor dan membuat desain yang disesuaikan dengan jiwa muda saat ini. Sehingga tidak ada lagi pemikiran bahwa tempat belajar, ruang baca, perpustakaan itu membosankan, penuh atauran dan lain-lain seperti yang ada pada umumnya,” katanya.

Taman Baca Masyarakat 'Rutinitas'

Tidak hanya itu tim dari rumah Literasi Rutinitas ini membuat inovasi lain yaitu kopiliterasi.id untuk menemani kegiatan dan juga sebagai salah satu sumber pemasukan dana guna memenuhi dan mendukung kegiatan rumah literasi. Mereka membuat kopi literasi dengan konsep kemandirian yang bersifat swadaya masyarakat yaitu oleh kita, dari kita, dan untuk kita.

"Jadi orang ngopi bayar. Nah, dari keuntungan profit yang kita dapat dari pelanggan itu menjadi revenue pendapatan yang kita sisihkan untuk operasional dari pada TBM Rutinitas,” kata Edi.

Laelatin Nafi'ah, guru PAUD di Jakarta

Saksikan Video Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.