Sukses

Kondisi Hari Kedua Banjir di Cilacap, Bagaimana Pengungsi?

Hujan lebat yang mengguyur Cilacap, Jawa Tengah menyebabkan enam desa di dua kecamatan terendam banjir

Liputan6.com, Cilacap - Banjir yang merendam sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah telah surut, Kamis (22/7/2021). Jalan yang sebelumnya terendam dan menyebabkan kendaraan tak bisa melintas juga sudah normal.

Pada Kamis pagi jalan nasional yang menghubungkan Cilacap dengan Tasikmalaya dan Pangandaran melalui Kawunganten juga sudah bisa dilalui kendaraan. Sejak Rabu sore, jalan sudah dibuka secara bertahap, setelah sempat putus total rendaman banjir.

“Untuk hari ini, untuk empat desa yang terdampak sudah surut. Sama, untuk yang pertama jalur nasional sudah bisa dilewati mulai kemarin,” kata Kepala Seksi Pencegahan BPBD Cilacap, Gatot Arif Widodo.

Pada Kamis pagi, pengungsi di Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten juga sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Tercatat ada tiga keluarga di Desa Kalijeruk yang mengungsi dan baru kembali ke rumah pagi ini.

“Untuk pengungsi, ya, untuk tiga desa di wilayah Jeruklegi tidak ada pengungisi. Sudah surut sore dan lakukan pembersihan. Untuk Desa Kalijeruk, ada tiga, pagi ini sudah kembali ke rumah,” dia menjelaskan.

Bantuan logistik sudah didistribusikan sejak Rabu. Petugas dan relawan juga membantu masyarakat untuk membersihkan material sisa banjir di rumah penduduk. Secara total, lebih dari 200 rumah terendam.

 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Sempat Dievakuasi

Diketahui, hujan lebat yang mengguyur Cilacap, Jawa Tengah menyebabkan enam desa di dua kecamatan terendam banjir, Rabu (21/7/2021). Selain itu, banjir juga merendam jalur nasional sehingga menyebabkan macet total dan kendaraan dialihkan ke jalur lain.

Enam desa yang terendam tersebut yakni, Sawangan, Jeruklegi Wetan, Prapagan, Brebeg, dan Jambusari, Kecamatan Jeruklegi dan Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten. Akses keluar Desa Kalijeruk sempat tertutup total. Petugas dan relawan juga sempat mengevakuasi puluhan warga yang terjebak di rumah akibat rendaman banjir.

Kapolres Cilacap, AKBP Leganek Mawardi mengatakan, banjir di Kecamatan Jeruklegi menggenang permukiman penduduk dan area pertanian. Sementara, puluhan hektare padi siap panen terancam rusak jika air tak bisa cepat surut.

Banjir disebabkan meluapnya Sungai Jambu yang mengalir di tiga desa tersebut. Sungai tak bisa menampung debit air yang meningkat tiba-tiba dipicu hujan lebat yang melanda Jeruklegi sejak Selasa, 20 Juli 2021 malam.

“Sehingga menyebabkan terjadinya luapan yang tidak bisa ditampung di sungai Jambu,” katanya, Rabu (21/7/2021).

Dia menjelaskan, Polres Cilacap langsung menerjunkan pasukan Satuan Sabhara dengan peralatan lengkap evakuasi. Di antaranya, dua perahu karet, dan tiga perahu kanon untuk membantu masyarakat yang memerlukan bantuan evakuasi.

“Terdapat 16 warga yang ada di Dusun Jeruk Jaya,” ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.