Sukses

Krisis Oksigen, RS Al Islam Bandung Tak Terima Pasien Keluhan Sesak Napas

Rumah Sakit Al Islam Bandung saat ini mengalami krisis oksigen di tengah melonjaknya kebutuhan pasien Covid-19

Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Al Islam Bandung saat ini mengalami krisis oksigen di tengah melonjaknya kebutuhan pasien Covid-19. Pihak rumah sakit pun untuk sementara ini tak bisa menerima pasien dengan keluhan sesak napas.

Kondisi tersebut diumumkan langsung pihak RS Al Islam yang diputuskan oleh Direktur RS Al Islam. Pengumuman disampaikan melalui akun resmi Instagram @rsalislambandung, Minggu (4/7/2921).

"Sehubungan dengan tidak tersedianya pasokan oksigen, maka sementara kami tidak dapat menerima pasien dengan keluhan sesak napas dan akan kami evaluasi hingga tanggal 7 Juli 2021,” bunyi pernyataan RS Al Islam Bandung dalam unggahan di media sosial mereka.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran Rumah Sakit Al Islam Bandung Guntur Septapati membenarkan kabar tersebut. Dia mengatakan, pihaknya sudah merasakan kesulitan pasokan oksigen mulai tersendat sejak pekan lalu.

“Mulai terasa 2-3 hari yang lalu karena tiap hari kita butuh tabung oksigen terus. Untuk tabung oksigen itu tiap hari kita butuh 94 tabung dengan jadwal pengisian sehari dua kali. Sementara supplier yang biasanya kirim 60-an tabung, sekarang cuma bisa kirim 20 dan sisanya kita mencari terus,” kata Guntur.

Dibandingkan oksigen tabung, suplai oksigen liquid di RS Al Islam masih aman. Akan tetapi ruang IGD rumah sakit belum terpasang saluran oksigen liquid. Sementara banyak pasien yang datang ke IGD dengan keluhan sesak napas.

“Nanti malam jam 2 dari supplier akan kirim yang liquid. Kalau yang tabung kita masih kesulitan,” ujarnya.

Atas kondisi krisis pasokan oksigen ini, pihak RS Al Islam terpaksa tidak dapat menerima pasien dengan keluhan sesak napas. Namun RS Al Islam akan kembali mengevaluasi keputusan ini hingga 7 Juli 2021 mendatang.

"Dari supplier agak terhambat suplainya. Mereka ada masalah, saya enggak tahu persisnya masalah apa, cuma yang saya tahu demand-nya banyak sehingga suplai terganggu. Jadi untuk antisipasi itu, kita prioritaskan pasien yang ada di dalam (rawat) baik yang dirawat di HCU, ICU, dan IGD yang memang butuh oksigen,” tutur Guntur.

Menurut Guntur, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dari penyedia maupun tempat lain. Tetapi sampai saat ini masih mengalami kendala dan pasokan oksigen.

“Kalau yang liquid dalam keadaan normalnya kita mengisi 3-5 hari sekali, tapi sejak volume pasien bertambah kita jadi maju 2 hari sekali. Saat ini kita khawatir sekali makin lama makin maju lagi dan sempat ada pemberitahuan kita enggak ada suplai. Kalau tiga hari ini kita masih bertahan bisa asal tidak menerima pasien lagi,” ungkapnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.