Sukses

Gubernur Gorontalo Tolak Beras Luar Daerah, Kenapa?

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta agar beras dari luar daerah tidak masuk Gorontalo. Hal itu menindaklanjuti temuan Dinas Pertanian, di mana beberapa sampel beras dari luar daerah mengandung logam berat.

Liputan6.com, Gorontalo - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta agar beras dari luar daerah tidak masuk di Provinsi Gorontalo. Hal itu menindaklanjuti temuan Dinas Pertanian perihal beberapa sampel beras dari luar daerah mengandung logam berat.

Menurutnya, bahwa tampilan beras luar daerah kurang baik, ketimbang beras lokal Gorontalo. Tidak hanya dari tampilan saja, dari segi rasanya beras lokal lebih enak rasanya ketika dikonsumsi.

"Saya sudah perintahkan kepada pihak Dinas Pertanian untuk memantau proses masuknya di setiap perbatasan. Jika ada beras yang mencurigakan maka akan dikirim ke BPOM untuk dilakukan pemeriksaan,” kata Rusli Habibie.

Selain adanya pengawasan yang ketat, Gubernur Rusli juga meminta kepada pihak Bulog untuk memprioritaskan beras dari petani lokal untuk dibeli. Beras di Gorontalo menurutnya cukup melimpah dan jika tidak terserap akan berpengaruh terhadap harga jual.

Sementara Kadis Pertanian Muljady D. Mario membenarkan fakta menarik tentang beras luar daerah yang masuk ke Gorontalo. Hasil uji lab sampel beras dari beberapa daerah di Sulsel dan Sulteng tercemar logam berat yakni 0,11 Mg/Kg dari ambang batas 0,05 Mg/Kg.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengawasan di Perbatasan

“Jadi masyarakat Gorontalo jangan tertipu dengan penampilan beras yang  kecil kemudian berasnya cerah, putih," kata Muljady

"Setelah diperiksa ternyata kandungan logam beratnya cukup tinggi. Jika dikonsumsi terus menerus bisa jadi pemicu kanker,” jelas Muljady.

Menindaklanjuti arahan Gubernur kata Muljady, pihaknya gencar melakukan uji sampel setiap beras yang masuk. Jika beras dari luar daerah kecenderungan terus mengandung logam berat maka akan ditolak.

"Kami sigap di perbatasan mengawasi beras yang masuk, jika tidak layak untuk dikonsumsi maka akan kami pulangkan," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.