Sukses

Sandiaga Libatkan Desa Wisata Bangun Medical Tourism di Bali

Sandiaga Salahuddin Uno mencanangkan Bali sebagai destinasi pariwisata berbasis kesehatan (medical tourism).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomj Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mencanangkan Bali sebagai destinasi pariwisata berbasis kesehatan (medical tourism).

Dengan menggandeng Universitas Udayana dan Pemda, Bali nantinya akan dijadikan rujukan layanan medis layaknya sejumlah negara tetangga, seperti Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok maupun Penang, Malaysia.

Namun, berbeda dengan praktik di sejumlah negara, Sandiaga akan melibatkan desa wisata dalam pengembangan medical tourism. Tidak hanya memberikan ketenangan batin lewat indahnya alam selama menjalani pengobatan, desa wisata juga menyajikan beragam pengobatan tradisional khas Nusantara.

"Yang akan kita ubah mindset, Bangga buatan Indonesia, artinya bangga berwisata medis di Indonesia. Jadi ini yang kita harapkan, berbicara basis budaya dan tradisional. Healing Tourism ini diharapkan dapat melibatkan desa wisata, pendekatan kekuatan pengobatan tradisional," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Jumat (2/4/2021).

Sandiaga mengatakan, pencanangan wisata berbasis kesehatan yang juga melibatkan desa wisata ini merupakan bagian dari upaya menebar semangat di tengah pandemi. Harapannya, Indonesia bisa mencetak para juara paska pandemi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi

Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Mas Menteri ini berharap adanya kolaborasi seluruh pihak dalam mewujudkan Bali sebagai pusat pariwisata berbasis kesehatan.

"Udayana medical tourism 2021 akan menjadi mitra kita dalam pembentukan ekosistem wisata medis, nanti kita merangkul berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga lainnya memberikan insentif dan peluang-peluang lainnya. Quick Wins kami, yakni Bali sebagai salah satu destinasi wisata medis," kata Sandiaga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.