Sukses

Minim Hujan, Kekeringan Melanda Sejumlah Daerah di Padang

Saat banyak wilayah di Tanah Air mengalami banjir, sejumlah wilayah di Padang justru mengalami kekeringan akibat minimnya curah hujan.

Liputan6.com, Padang - Dua minggu terakhir, cuaca di Kota Padang Sumatera Barat didominasi panas terik. Kondisi itu mengakibatkan kekeringan di sejumlah wilayah.

Kekeringan itu melanda beberapa kelurahan di Kecamatan Padang Selatan. Krisis air bersih tersebut membuat warga kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

"Setidaknya ada 500 KK di Kecamatan Padang Selatan yang terdampak kekeringan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Sutan Hendra, Rabu (17/2/2021).

Pihaknya baru mulai menyalurkan air bersih pada Selasa (16/2/2021) karena BPBD Padang baru menerima laporan terkait krisis air bersih ini.

Dalam penyaluran air bersih, BPBD Kota Padang dibantu PDAM menggunakan mobil. Satu kali penyaluran, mobil tersebut bisa mengakut sebanyak 5.000 liter air.

"Kami tidak membatasi jumlah air yang akan disalurkan kepada masyarakat," ujarnya.

Ia menyebut tidak ada penjatahan air bersih per kelurahan, pihaknya menyalurkan air sampai kebutuhan warga terpenuhi.

Beberapa kelurahan yang terdampak kekeringan tersebut, wilayahnya berada di daerah ketinggian sehingga akses pemasangan PDAM belum tersedia di sana.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minim Peluang Hujan

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau, menganalisis kondisi cuaca saat ini di sebagian besar daerah Sumbar dipengaruhi oleh adanya pola angin monsun Asia.

Selain adanya pola angin monsun Asia, kondisi cuaca panas di Sumbar juga disebabkan oleh sistem tekanan rendah di bagian selatan Indonesia dan perairan Hindia.

"Jadi pola angin monsun dari Asia ini menyebabkan massa udara basah yang seharusnya terdapat di wilayah Sumbar, bergerak ke arah tenggara-selatan Indonesia," kata Kepala Seksi dan Observasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha.

Yudha mengatakan kondisi cuaca seperti ini, akan bertahan beberapa hari ke depan di sebagian besar wilayah Sumbar.

Kemudian, untuk suhu udara di provinsi ini mencapai 33 derajat Celsius, lalu angin bergerak dari barat daya ke utara dengan kecepatan 4 hingga 18 kilometer per jam.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.