Sukses

Listrik Bagus Rezeki Mulus

Meningkatnya kualitas pasokan listrik di perbatasan Indonesia-Malaysia di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, disambut baik para pelaku UMKM.

Liputan6.com, Bengkayang - Meningkatnya kualitas pasokan listrik di perbatasan Indonesia-Malaysia di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, disambut baik para pelaku UMKM. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang telah lama melumpuhkan usaha mereka.

Antonius Bujong (42), seorang perajin tikar bidai mengatakan, pasokan listrik yang baik menjadi modal awal mereka untuk segera bangkit dari pandemi Covid-19. Tikar bidai sendiri merupakan tikar khas Suku Dayak yang terbuat dari rotan dan kulit kayu. Perajin tikar bidai banyak ditemui di Dusun Risau, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang.

"(Listrik) membantu proses produksi usaha yang kami jalankan," kata Antonius Bujong.

Selain perajin, warga Jagoi Babang juga banyak yang bermata pencaharian sebagai petani dan pekerja perkebunan kelapa sawit. Mereka kebanyakan beraktivitas di kebun pada siang hari, sementara pekerjaan pembuatan tikar bidai umumnya dilakukan pada malam hari.

"Saya menggunakan mesin peraut rotan dan kulit kayu untuk mempercepat proses produksi. Kalau dilakukan secara manual biasanya memakan waktu berhari-hari, namun dengan mesin peraut ini pekerjaan dapat dilakukan dalam waktu sehari saja,” kata Antonius.

Dia mengaku bersyukur pasokan listrik di tengah pandemi di Jagoi ini cukup baik sehingga produktivitas usaha kami dapat meningkat. Dia berharap PLN dapat terus meningkatkan mutu layanannya, terutama menjaga agar tegangan listriknya stabil sehingga tidak menggangu peralatan elektronik yang kami miliki di tengah pandemi ini.

Hal yang sama juga dirasakan Ajoni (45), warga Jalan Dwikora Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang yang sehari-harinya membuka usaha warung kopi ini mengakui, jika kualitas layanan kelistrikan di Bengkayang ini sudah cukup baik.

"Intensitas terjadinya padam listrik sudah jauh menurun, berbeda dengan kondisi beberapa tahun yang lalu," katanya.

Dia bilang, jika terjadi padam, biasanya proses perbaikan yang dilakukan petugas PLN cukup cepat, sehingga tidak menggangu aktivitas warga. Dia berharap PLN dapat terus meningkatkan mutu layanan pasokan listrik di perbatasan Indonesia-Malaysia ini.

"Jangan sampai kita kalah dengan listrik negara tetangga, Malaysia," kata Ajoni mengingatkan PLN.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Janji PLN

Manajer PLN UP3 Singkawang, Robin Septavyn, mengklaim membaiknya kualitas layanan kelistrikan di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang tidak terlepas dari partisipasi masyarakat di perbatasan itu sendiri.

"Banyak warga yang dengan sukarela turut membantu membersihkan jalur jaringan listrik dari pohon dan tanam tumbuh agar proses pendistribusian aliran listrik tidak terganggu," katanya.

Dia bilang, demi menjaga keandalan pasokan listrik ke daerah Jagoi Babang, PLN secara rutin melakukan perawatan dan pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) pada jalur utama sepanjang dan percabangan 300,38 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 125,89 kms serta melakukan perbaikan dan pemeliharaan material distribusi yang rusak sehingga dapat meminimalisir potensi terjadinya gangguan listrik.

"Penyebab utama gangguan listrik di Bengkayang, khususnya daerah perbatasan Jagoi Babang adalah pohon dan tanam tumbuh milik warga dan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Hal ini dapat diperparah jika terjadi cuaca buruk yang di mana banyak pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik,” kata Robin.

Namun demikian, dia berjani akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kelistrikan kepada masyarakat. Khusus di daerah perbatasan ini tantangannya adalah keberadaan pohon dan tanam tumbuh milik perusahaan perkebunan sawit.

"Upaya komunikasi dan koordinasi terus kami lakukan agar masyarakat sepenuhnya mendukung upaya kami dalam mengamankan pasokan listrik," katanya. Dia juga berharap, masyarakat mengikhlaskan pohon dan tanam tumbuh milik mereka yang berada di dekat jaringan listrik untuk dipangkas.

"Agar aliran listrik dapat dinikmati dengan aman dan nyaman di rumah masing-masing," katanya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.