Sukses

Tolak Rizieq Shihab, Massa Aksi : Kami Tak Mau Ada Perpecahan Di Gorontalo

Ratusan massa aksi yang mengendarai Becak Motor (Bentor) di Kabupaten Gorontalo (Kabgor) kembali menolak kedatangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Liputan6.com, Gorontalo - Ratusan orang yang mengendarai Becak Motor (Bentor) di Kabupaten Gorontalo (Kabgor) menolak kedatangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Massa yang menamai dirinya sebagai Gerakan Peduli NKRI Gorontalo (GPNG) menggelar aksi damai di pusat Pemerintahan Kabgor.

Tepat di bawah Menara Pakaya Tower Limboto, Ratusan bentor berjajar rapi ini, membawa spanduk bertuliskan tolak Rizieq Shihab. Mereka menolak dengan keras rencana kedatangan Pimpinan FPI itu di Provinsi Gorontalo.

Orator dalam aksi mengaku, warga Kabupaten Gorontalo mengkhawatirkan jangan sampai kedatangan Rizieq Shihab di Provinsi Gorontalo hanya akan menyebabkan perpecahan antar umat beragama.

“Kami menolak kedatangan Rizieq Shihab di daerah ini karena kami takut, narasi dan argumentasi beliau dapat memecah belah masyarakat Gorontalo," kata Buang Payuhi kepada Liputan6.com

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Simak juga video pilihan berikut:

3 dari 3 halaman

Gorontalo Cinta Damai

Menurutnya, Gorontalo yang selama ini dikenal dengan slogan 'Adat Bersendikan Syariah, Syariah Bersendikan Kitabullah' jangan sampai slogan yang selalu menjadi pedoman hidup warga Gorontalo buyar.

"Gorontalo itu damai dan cinta perbedaan, nah, jangan sampai ketika Habib datang malah perbedaan akan jadi permusuhan," ujarnya.

Itulah mengapa Buang mengajak seluruh elemen masyarakat Gorontalo untuk bergandengan tangan dan bersatu menolak kedatangan Rizieq Shihab di daerah yang dikenal dengan Serambi Madinah.

“Kami juga berharap kepada seluruh stakeholder dan pihak keamanan, untuk tidak memberikan izin apapun soal kedatangannya. Aksi kami hari Ini adalah step awal, jika tetap dipaksakan maka kami akan menggelar aksi besar-besaran,” ia menegaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.