Sukses

Ramai Dicari karena Corona, Harga Jamu Bu Pono Wates Stabil

Jamu dan empon-empon menjadi barang incaran masyarakat sejak penyebaran virus corona di Indonesia. Meski begitu, Jamu Bu Pono tidak naik harganya, kok bisa?

Liputan6.com, Yogyakarta Empon-empon dan jamu menjadi pilihan masyarakat Kulon Progo setelah penelitian yang menyebutkan empon-empon dan jamu jadi penangkal virus corona. Siti Munjiyah pengelola Jamu Bu Pono Jalan Diponegoro, Jogoyudan, Wates, Kulon Progo mengatakan sejak penelitian soal jamu dan empon-empon viral, tempatnya semakin ramai.

"Kita bikin penolak corona ternyata laku dan kita sudah lama juga jualannya," katanya Jumat (6/3/2020).

Siti mengatakan sejak awal keluarganya berjualan jamu sudah ada empon-empon. Menurutnya, empon-empon dari Kulon Progo merupakan yang terbaik.

"Kulon Progo penghasil empon-empon paling bagus. Secara pengalaman selama 60 tahun memang baik untuk tubuh, kalau penelitian kita tidak tahu tapi," katanya.

Siti menjelaskan permintaan empon-empon dan jamu di tempatnya terus naik. Menurutnya, warga Kulon Progo termasuk terbiasa dengan produk jamu miliknya.

"Sudah lama masyarakat dah mengenal cukup lama, sejak ada penelitian temulawak dan empon dari dulu memang. Langsung naik sehari setelah itu,  pagi jam lima habisnya jam sembilan jam delapan habis," katanya.

Dia menambahkan, mengonsumsi jamu dan empon-empon akan menaikkan daya tahan tubuh, sehingga akan terbebas dari penyakit seperti dari virus corona.

"Sehat badannya, dulu waktu flu burung terus coba empon-empon dan jamu ini cepet juga penyembuhannya," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Anak Muda Minum Jamu

Siti menjelaskan ia tidak menyangka stok untuk tiga bulan terpakai lebih cepat. Namun, ia senang karena mulai banyak anak muda yang minum jamu.

"Yang dulu enggak mau sekarang mencoba, anak muda yang tahu ternyata jamu bisa jadi daya tahan tubuh mulai mencoba," katanya.

Selain itu, ia belum menaikkan harga jamunya seperti satu botolnya masih Rp6.000. Sebab, ia memiliki visi dan misi agar yang belum mencoba jamu dapat minum jamu. 

"Belum (naik), karena kulak baru kemarin ada niat menolong juga. Mereka yang belum mencoba biar mengerti dulu," katanya.

Siti menjelaskan jamu buatannya dapat diminum orang semua umur, termasuk anak-anak yang minum jamu.

"Pesan ke anak-anak bahwa jamu tidak pahit. Di sini enak, jamu bisa diminum anak-anak. Ternyata anak mau, sebenarnya tergantung racikannya," katanya.

Jamu Bu Pono selalu menggunakan bahan yang berkualitas bagus, sehingga khasiat jamu dapat dirasakan masyarakat.

"Bahannya, kualitasnya juga kalau kunir bosok dikatutke (diikutkan) hasilnya beda. Kita ada misi berbuat sesuatu untuk orang banyak," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Belasan Jenis Jamu

Siti mengatakan ia yang merupakan generasi ketiga Jamu Bu Pono, memiliki produk yang bisa dipilih masyarakat. Setidaknya, belasan jamu bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan.

"Belasan jenis jamu, pegel linu, beras kencur, empon-empon ya belasan jamu," katanya.

Selain yang langsung diminum juga ada yang jenis kering dan instan. Produk ini pun ramai di kalangan masyarakat Indonesia hingga Singapura. 

"Banyak pesanan yang instan dibawa ke Singapura juga. Biasanya 35 ribu sekarang naik 50 ribu," katanya. 

Jamu Bu Pono buka sejak pukul 05.00 WIB hingga 09.00 WIB di dekat Pasar Wates. Namun, kini sebelum pukul 09.00 WIB sudah habis.

"Sekarang jam 07.00 WIB saja sudah mulai habis," katanya.

Muklis warga Bojong, pelanggan Jamu Bu Pono mengaku sudah menjadi pelanggan Jamu Bu Pono sejak dahulu. Setiap sebulan sekali ia minum jamu di Jamu Bu Pono.

"Kalau kerja, pegel-pegel minum jamu jadi enak fit. Kayak ada vitamin, multivitamin alami," katanya.

Rutin minum jamu juga membuatnya tidak takut dengan virus corona, walaupun tetap waspada dengan penyebaran virus corona ini.

"Saya minumnya jamu pegel linu. Ini jamu penangkal dan kesehatan untuk badan lebih fit," katanya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.