Sukses

Solusi Gubernur Viktor untuk Tekan Pembalakan Liar Hutan Lindung NTT

Salah satu solusi untuk mengatasi kasus pembalakan liar yakni membangun kesadaran dan kesejahteran warga sekitar hutan lindung di NTT

Liputan6.com, Kupang - Pembalakan liar alias illegal logging berbuntut kerusakan ekosistem dan dampak sekunder lainnya. Dan itu terjadi nyaris di seluruh wilayah, termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Padahal, dampak kerusakan yang ditimbulkan begitu besar. Untuk mengembalikan sebuah ekosistem hutan lindung seperti sediakakala, butuh waktu puluhan hingga ratusan tahun.

Beberapa hutan lindung diklaim tak akan kembali ke kondisi semula jika sampai terjadi kerusakan. Penyebabnya kompleks, hutan lindung tak hanya soal pepohonan. Tetapi di situ juga menjadi habitat flora dan fauna yang tak terhitung banyaknya.

Maraknya pembalakan liar atau ilegal logging di area hutan lindung membuat Gubernur NTT, Viktor Laiskodat geram. ia meminta aparat untuk menindak tegas pelaku pembalakan liar.

Dia bahkan mengancam memotong tangan pelaku, jika ia sendiri yang menangkap pelakunya. Tentu saja, ancaman ini tak bakal dilakukan. Ancaman potong tangan, sepertinya hanya cara untuk mengungkapkan betapa ia gusar.

"Saya minta aparat tindak tegas, kalau gubernurnya yang dapat pasti potong tangabnya," ujarnya kepada wartawan saat peluncuran Kampung Cendana,” Rabu (27/11/2019).

Di lain sisi, dia pun mengakui kasus pembalakan liar terkait dengan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar hutan lindung. Makanya, salah satu solusi untuk mengatasi kasus pembalakan liar yakni membangun kesadaran dan kesejahteran warga.

Karena itu, ekonomi di sekitar wilayah hutan harus dikembangkan baik di sektor pertanian, peternakan dan perkebunan sebagai bentuk koordinasi menjaga hutan menjadi lestari. Perlu juga kesadaran pemerintah sebagai pelaksana dan pengawas menjalankan undang-undang untuk menekan angka pembalakan liar.

"Di seluruh dunia kalau tidak ada kesadaran masyarakat dan masyarakat tidak dibangun ekonominya secara baik, maka dia akan merambat, itu teori dasar," dia menjelaskan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.