Sukses

Tiket Pesawat Mahal, Arus Mudik Lebaran di Bandara Pekanbaru Landai

Naiknya harga tiket sejak awal tahun 2019 diprediksi membuat arus mudik di Bandara Sultan Syarif Kasim II menurun dibanding tahun lalu.

Liputan6.com, Pekanbaru- Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sepertinya kurang 'bersemangat' menyambut mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah. Harga tiket mahal masih menjadi penyebab utama dan mengakibatkan jumlah penumpang terus turun tiap bulannya.

Sejak kenaikan harga tiket diberlakukan awal tahun 2019, bandara mengalami kerugian hingga Rp 12 miliar. Per bulannya, ada Rp 3 miliar kerugian karena penurunan penumpang.

"Itu total loss dari perhitungan kami, mudah-mudahan harga tiket jelang arus mudik Lebaran Idul Fitri turun nanti," kata General Manager PT Angkasa Pura II Jaya Tahoma Sirait di Pekanbaru.

Pada arus mudik lebaran nanti, Jaya memprediksi tetap ada kenaikan jumlah penumpang enam hingga delapan persen. Jumlah itu tentu saja menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai sembilan persen.

Hanya saja kenaikan ini jika dibandingkan dengan penurunan penumpang 28 persen sejak awal tahun ini, Jaya menyatakannya masih turun. Kenaikan itu belum mampu menutupi penurunan drastis penumpang karena harga tiket.

"Hitung-hitungan dibanding tahun lalu dengan harga tiket normal, masih turun. Saat ini saja harga tiketnya sama dengan harga lebaran (tahun lalu)," sebut Jaya.

Meski harga tiket naik dan pendapatan bandara turun, Jaya menyebut pihaknya tetap memberikan pelayanan terbaik. Dia menyebut hal itu sudah menjadi komitmen PT Angkasa Pura II.

"Ramai dan sepinya penumpang, kami tetap jalan. Warung tetap dijaga," seloroh Jaya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Maskapai Tiadakan Penerbangan

Jaya menyampaikan, turunnya jumlah penumpang karena harga tiket masih tinggi membuat maskapai AirAsia tujuan Kuala Lumpur dari Pekanbaru membatalkan penerbangan dari 7 sampai 23 Mei.

"Setiap hari itu ada satu penerbangan dibatalkan, penyebabnya karena penumpang turun," kata Jaya.

Sementara untuk penerbangan domestik, Jaya menyebut ada pengurangan 28 penerbangan, baik kedatangan dan keberangkatan. Jumlah itu belum termasuk pembatalan penerbangan karena alasan operasional.

Jaya juga mengaku bingung kenapa harga tiket masih tinggi hingga sekarang. Apalagi pemerintah dan maskapai sudah lama berjanji menurunkan harga tiket, mengingat protes agen travel.

"Sekarang harga Avtur di setiap negara sudah sama," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.