Sukses

Anak Papua Jadi Penemu Gel untuk Rambut Keriting

Anak muda Papua kini mulai melirik bidang wirausaha dan tak lagi tertarik menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Liputan6.com, Papua - Bingung memiliki rambut keriting, Paideia Gratia Sumihe (27), gadis manis berdarah asli Papua, sejak SMA sudah melakukan rebonding (meluruskan) rambutnya di salon. Jalan pintas yang ditempuhnya itu dikarenakan tak memiliki banyak pengetahuan dan informasi soal perawatan jenis rambut keriting.

Gratia atau biasa disapa Grace memilih menghabiskan banyak uang setiap tahunnya, untuk mendapatkan rambut yang mudah diatur. Apalagi jenis rambut keriting yang dimilikinya sulit diatur dan mengembang.

Tapi itu dulu. Selepas masa kuliah, jebolan Sastra Inggris Universitas Satya Wacana Salatiga ini, akhirnya bosan dengan proses instan dalam perawatan rambutnya yang menghabiskan uang banyak di salon, Grace pun rajin membuka informasi tentang perawatan rambut keriting.

Tepatnya setahun lalu, ia menemukan produk home made unggulan yang dibuatnya sendiri, untuk perawatan rambut kerinting. Produk ini pun diberi nama Gracy Curls.  Berbahan dasar natural, dari ekstrak lidah buaya dan coconut oil yang dibuat tanpa proses pemanasan, kedua bahan baku natural ini pun berubah menjadi gel untuk perawatan rambut keriting.

"Ekstrak lidah buaya dan coconut oil itu nutrisinya bagus untuk rambut dan mampu membuat gelombang atau ulir rambut keriting lebih nyata dan tidak mengembang. Saya jamin yang memakai produk ini akan lebih percaya diri dengan rambut keriting yang dimilikinya,” kata Grace yang ditemui di Aula Walikota Jayapura, Kamis (2/5/2019).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jualan Daring

Produk gel Gracy Curls belum banyak ditemui di pasaran. Grace sengaja memanfaatkan media sosial untuk penjualan produknya lewat akun instagram @gracycurls.

Sejak setahun lalu, ia dan adiknya yang memiliki jenis rambut keriting sudah memakai produk yang dibuatnya. “Saya jamin, produk ini aman dan bebas dari bahan kimia. Anak-anak juga bisa memakainya,” kata Grace sambil berpromosi.

Grace hanya membuat gel buatannya jika ada pesanan, sebab gel ini tak tahan lama. "Jika disimpan dalam kulkas bis abertahan sampai 1 minggu. Gel aman dipakai setiap hari" ucapnya.

Saat ini, Grace menjual produknya per 100 ml dengan harga Rp 55 ribu  yang dikemas dalam botol. Walaupun belum dipatenkan merk dagangnya. Ia yakin jualan lewat daring akan laris manis. "Saat ini sudah ada tiga pelanggan tetap yang selalu memesan dan beberapa pelanggan juga tau produk ini lewat promosi dari mulut ke mulut," jelasnya.

Grace menyebutkan salah satu produk gel yang dijual untuk rambut keriting adalah buatan Amerika. Itu pun berat di ongkos kirim. "Jika ada produk lokal dan berbahan natural, kenapa harus beli yang mahal dan pemesanannya lama. Gel Gracy Curls dijamin tak mengecewakan. Tidak lengket dan membantu perawatan rambut keriting," ujarnya.

3 dari 4 halaman

60 Pengusaha Muda Asli Papua

Grace tak sendiri dalam berinovasi dalam bidang kewirausahaan. Ada sebanyak 60 anak muda pengusaha lainnya, berusia 18-35 tahun yang berinovasi di bidangnya masing-masing, diantaranya kuliner, bisnis kopi, salon, perjalanan, perikanan, peternakan dan bidang usaha lainnya.

Lewat program pilar pemberdayaan Indonesia Timur kerjasama PT Prudential Indonesia dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) membina dan mendampingi 60 pemuda Papua yang akan menjadi pelaku bisnis di Kota Jayapura.

Siddharta Moersjid, Chairman of the National Board Prestasi Junior Indonesia menyebutkan sebelumnya terdaftar 209 pemuda yang ingin mengikuti program, namun melalui verifikasi terpilih terdapat 114 peserta untuk mengikuti pelatihan, diakhir pelatihan hanya 60 anak muda asli Papua yang terpilih.

Ke 60 pengusaha muda mengikuti inagurasi pengusaha muda peserta program pendidikan kewirausahaan kaum muda (youth entrepreneurship education) di Aula Kantor Walikota Jayapura, Kamis (2/5/2019).

"Pengusaha muda terpilih akan dibina secara intensif selama 9 bulan oleh coach PJI dan mentor pengusaha profesional melalui program kewirausahaan yang diadopsi dari Junior Achievement Worldwide di Amerika Serikat. Sejumlah modul, alat dan metode pembelajaran telah diadaptasi khusus untuk Prudential Indonesia demi memenuhi kebutuhan kaum muda di Jayapura," ujar Siddharta.

Program Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan pengusaha muda asli Papua yang tangguh, kreatif, berdaya saing dan mampu menjawab tantangan zaman.

4 dari 4 halaman

Anak Papua Tak Harus Jadi PNS

Wali Kota Jayapura,  Benhur Tommy Mano mengapresiasi inisiatif Prudential Indonesia dalam menghadirkan program Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda yang makin melengkapi upaya pemerintah mengurangi tingkat kemiskinan dan angka pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja dari sektor usaha mikro, kecil dan menengah.

"Selamat bagi 60 kaum muda Jayapura yang telah terpilih dan dikukuhkan hari ini. Gali terus potensi lokal dan berdayakan lingkungan di sekitarmu. Kobarkan semangat wirausahamu dan tetaplah optimis. Bersama kita bangun kota kita tercinta, Jayapura, dan tanah Papua menjadi lebih baik," ujarnya.

Benhur menyebutkan anak muda di Papua tak harus menjadi PNS. Bidang wirausaha pun mampu merubah dunia, mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Program UMKM di Kota Jayapura juga sudah ada sejak dulu, sesuai dengan visi dan misi Pemkot Jayapura, untuk masyarakat mandiri, modern, bersatu berdasarkan kearifan lokal.

Pemkot Jayapura juga telah memberdayakan orang asli Papua di kota hingga ke kampung yang adi Kota Jayapura. Ada yang dilakukan pemberian langsung, misalnya kepada mama penjual sayur dan ikan asap, mama penjual pinang.

"Program pemberdayaan ini 80% untuk orang asli Papua dan 20% untuk non Papua. Kenapa non Papua? Sebab mereka juga ikut membangun tanah Papua dan peredaran uang di kampung membaik," ujar Benhur.

Rinaldi Mudahar, Country CEO, Community Investment Prudential Indonesia menjelaskan program Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda ini sejalan dengan fokus perusahaan yaitu 'We DO Good' (komitmen untuk mewujudkan kebajikan dan memberdayakan masyarakat).

Beragam kegiatan tanggung jawab sosial telah dijalankan oleh Prudential selama lebih dari 18 tahun, dan sejak 2018, Prudential telah melebarkan jangkauan geografis program berkesinambungan, dengan dengan mendukung wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua.

Melalui pilar Pemberdayaan Indonesia Timur, Prudential Indonesia memberikan dukungan solusi atas tantangan-tantangan sosial di masyarakat Indonesia Timur. Secara spesifik, Rinaldi menyebutkan sasaran yang dituju adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua.

"Bersama Prestasi Junior Indonesia, sejumlah program telah mulai dijalankan, antara lain Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kewirausahaan khusus untuk generasi muda Papua," ujarnya. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.