Sukses

Hasil Visum Korban Guru Cabul di Kota Malang Jadi Bukti Penyelidikan

Kepolisian sudah menerima hasil visum siswi korban guru cabul dan menjadwalkan pemeriksaan lanjutan.

Liputan6.com, Malang - Kepolisian sudah menerima hasil visum siswi Sekolah Dasar korban guru cabul di Kota Malang, Jawa Timur. Selanjutnya, guru itu pun segera dipanggil untuk pemeriksaan dalam waktu dekat ini.

Kasubbag Humas Polres Malang Kota, Ipda Ni Made Seruni Marhaeni mengatakan, hasil visum terhadap seorang siswi korban guru cabul itu sudah diterima pihak keluarga dan kepolisian kemarin sore itu bersifat rahasia.

"Tidak bisa dibuka ke publik, itu untuk kepentingan penyelidikan kami jadi salah satu alat bukti," kata Marhaeni di Malang, Rabu (20/2/2019).

Polisi rencananya memeriksa IM, seorang guru cabul di salah satu sekolah dasar di Kota Malang pada Jumat, 22 Februari nanti. Pemeriksaan ini jadi yang pertama terhadap terlapor meski kasus dugaan pencabulan ini sudah dilaporkan sejak lebih dari sepekan lalu.

"Pemeriksaan terhadap terlapor karena menunggu hasil visum itu. Kami berkomitmen menangani kasus ini sampai tuntas," ujar Marhaeni.

Selain memeriksa terlapor, kepolisian juga berencana memanggil Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah. Tujuannya, meminta keterangan tentang rekam jejak mengajar guru itu termasuk statusnya saat ini yang sudah dimutasi.

Sejauh ini sudah 15 orang diperiksa di Polres Malang Kota untuk dimintai keterangan. Terdiri dari beberapa siswi, orang tua murid, komite sekolah sampai kepala sekolah dasar tersebut. Meski demikian, baru satu orang yang resmi melapor tentang dugaan guru cabul itu.

"Kami belum menerima ada laporan baru yang masuk dari orangtua murid. Silakan jika ada yang merasa anaknya jadi korban untuk melapor ke kami," ucap Marhaeni.

Setelah ramainya kasus guru cabul ini, Pemerintah Kota Malang berencana memasang Closed Circuit Television (CCTV) di semua sekolah. Agar pengawasan di lingkungan sekolah bisa lebih maksimal. Sejauh ini baru beberapa sekolah saja yang sudah memasang kamera pengawas itu. 

"Sekolah bisa menyediakan kamera CCTV, memasukkan pembiayaannya ke dalam usulan anggaran sekolah," kata Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko.

Pemerintah Kota Malang juga meminta maaf atas terjadinya kasus asusila yang memakan puluhan korban siswi tersebut. Diharapkan, kasus ini jadi terakhir kalinya dan tak lagi mengancam setiap siswa jadi korban kejahatan seksual itu.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.