Sukses

Bali Jadi Surga Skin Care Turis Asing, Klinik Kecantikan Berekspansi

Klinik perawatan kecantikan Orinskin membuka cabang ke-31. Mengambil lokasi di Jalan Teuku Umar Nomor 26 Denpasar, Orinskin menangkap peluang perawatan kecantikan yang banyak dilakukan oleh turis asing yang tengah berlibur di Bali.

Liputan6.com, Denpasar Klinik perawatan kecantikan Orinskin membuka cabang ke-31. Mengambil lokasi di Jalan Teuku Umar Nomor 26 Denpasar, Orinskin menangkap peluang perawatan kecantikan yang banyak dilakukan oleh turis asing yang tengah berlibur di Bali.

Operation Direktor Orinskin, Reski Mayangkoro menjelaskan, cabang Orinskin merupakan yang pertama di Bali. Sebelum membuka cabang, Orinskin melakukan pameran terlebih dahulu selama empat bulan belakangan.

"Sudah ada 300 member selama pameran itu. Target kami 500 member. Dalam satu atau dua bulan ke depan, kami optimis target itu tercapai," kata Reski di sela peresmian Orinskin Cabang Bali, Senin (18/2/2019).

Orinskin, ia melanjutkan, ingin menjadikan perawatan sebagai lifestyle. "Maka, perlu treatment terus menerus. Untuk itu kami memperkenalkan membership. Melalui membership teatment dilakukan sesuai kebutuhan dan lebih ekonomis," tutur dia.

Di sisi lain, Head Dokter Orinskin, dr Rimenda pembukaan cabang ini lantaran perusahaannya melihat prospek perawatan yang cukup tinggi di Bali.

"Ada banyak salon, spa, skin care dan ragam lain sebagainya di Bali. Masyarakat dari seluruh dunia juga ada di sini," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perawatan Kecantikan di Indonesia Lebih Murah

Dari data statistik yang dimilikinya, hampir seluruh skin care lebih banyak didominasi oleh wisatawan yang melakukan perawatan. Hal itu terjadi oleh sebab biaya perawatan di Indonesia lebih murah ketimbang di negara asal turis tersebut.

"Harga perawatan di Indonesia jauh di bawah negara mereka, meski dengan produk yang sama," ucapnya.

Soal segemen pasar, Rimenda menyebut Orinskin membidik pasar kelas menangah ke atas. Jika ditinjau dari usia, rata-rata mereka yang membutuhkan perawatan berada di usia 35-50 tahun.

"Pada usia itu kolagen kita mulai menurun. Untuk menjaganya, maka orang mulai mencari skin care," papar dia.

Soal produk, Rimenda menyebut dalam waktu dekat perusahaannya akan memiliki produk perawatan sendiri. Saat ini, produk Orinskin masih dalam tahap uji klinis di BPOM.

"Kita awalnya menggunakan produk dari Amerika, kemudian beralih ke Perancis. Dalam waktu dekat kami akan mengeluarkan produk sendiri yang kami beri nama Oil Derma Care," urainya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.