Sukses

Pertamina Balongan Terbakar, Kepulan Asap Hitam Bikin Warga Panik

Kepulan asap hitam menyelimuti kawasan area Main Gathering Station (MGS) Balongan PT Pertamina EP Asset 3 di Desa Balongan, Indramayu.

Liputan6.com, Indramayu - Kepulan asap hitam menyelimuti kawasan area Main Gathering Station (MGS) Balongan PT Pertamina EP Asset 3 di Desa Balongan, Kabupaten Indramayu, Senin (4/2/2019) sekitar pukul 09.40 Wib pagi. Warga sekitar panik dan ketakutan melihat api membakar kawasan tersebut.

"Tiba-tiba asap hitam pekat tinggi bikin kaget. Ada ledakan tapi tidak sebesar seperti ledakan bom," kata Feri salah seorang warga sekitar di lokasi kejadian.

Feri yang merupakan pedagang warung makan saat itu baru saja membuka warungnya. Lokasi warung makan Feri berada di seberang jalan kawasan MGS. Dia mengatakan, asap hitam pekat yang membumbung tinggi ke udara itu tertiup angin dan menyebar ke berbagai arah.

"Pas dengar suara ledakan sampai tiga kali tanpa pikir panjang warung mendadak tutup dan saya lari menjauh dari lokasi, sama warga yang lain," kata Feri.

Feri mengaku tak tahu pasti penyebab kebakaran itu. Namun, berdasarkan informasi yang didengarnya dari pekerja Pertamina lain, penyebab kebakaran itu akibat percikan api dari pengerjaan gerinda yang menyambar minyak boiler.

Sementara itu, sebanyak 6 unit mobil pemadam kebakaran dari MOR 3 dan EP diterjunkan ke lokasi. Api kemudian berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.15 WIB.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Investigasi

Asmen LR Pertamina Aset 3, Rizki Vistiary, saat dikonfirmasi Liputan6.com, membenarkan peristiwa kebakaran itu. Namun, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran.

"Masih investigasi," kata Rizki singkat.

Sekitar pukul 12.00 WIB, asap hitam sudah tidak terlihat lagi. Namun upaya pendinginan terus dilakukan. Sementara para wartawan yang hendak meliput belum diperkenankan masuk ke dalam lokasi.

"Sampai saat ini tidak sampai mengganggu produksi maupun pengiriman minyak," ujar Rizki Vistiary.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.