Sukses

Sensasi 'Biketourrundance' di Lereng Gunung Slamet bikin Pagi Jadi Gereget

Helatan ini adalah perpaduan olahraga dan wisata, meliputi bersepeda, lari, dan wisata berbalut sajian atraksi kesenian khas daerah Banyumas

Liputan6.com, Banyumas - Kawasan lereng Gunung Slamet, Banyumas, Jawa Tengah dikenal memiliki panorama yang indah. Udaranya pun sejuk menyegarkan.

Tak aneh jika di kawasan ini lantas muncul berbagai destinasi wisata, terutama di kawasan lokawisata Baturraden yang melegenda itu. Ya, Baturraden adalah penyumbang terbesar pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

Tiap tahun, Baturraden selalu berhasil melampaui target pendapatan. Tahun 2018 ini, misalnya, meski hanya ditarget Rp 9 Miliar, Baturraden telah membukukan sebesar Rp 8 Miliar pada September lalu. Pengelola optimis, angka Rp 9 Miliar itu bakal terlampaui pada akhir tahun 2018 ini.

Akan tetapi, kemonceran Baturraden rupanya belum berimbas banyak pada desa-desa sekitarnya, terutama di kawasan Purwokerto bagian bawah. Padahal, destinasi wisata wilayah lereng Gunung Slamet di Banyumas bukan hanya Baturraden.

Sebab itu, Pemerintah Kabupaten Banyumas bakal meluncurkan promosi pariwisata bertajuk 'Biketourrundance', pada 14-16 Desember 2018 mendatang. Ajang ini digadang-gadang menjadi ikon wisata karena menawarkan sensasi baru saat berwisata di Banyumas.

Helatan ini adalah perpaduan beragam olahraga dan wisata, meliputi bersepeda, lari, dan wisata berbalut sajian atraksi kesenian khas daerah Banyumas.

Koordinator Biketourrundance, Guno Purtopo mengatakan, atraksi pariwisata yang mengolaborasikan budaya, olah raga alam bebas, ekonomi kreatif dan seni. Penyusunan konsep hingga pelaksanaan kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak termasuk para pelaku kreatif.

"Tema yang diangkat adalah "Spirit of Slamet" dengan gelaran multieven. Ada sepeda, tur mobil klasik dan offroad, fun run serta tari-tarian," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu 27 Oktober 2018.

Tim panitia Biketourrundance sengaja mempublikasikan even ini lebih awal. Harapannya, ajang ini akan menjadi lompatan serta menjadi salah satu ikon atraksi wisata di kabupaten yang berada di lereng Gunung Slamet selatan. Rencananya helatan ini bakal digelar tiap tahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wacana

Sekretaris Biketourrundance, Prayitno mengemukakan, dari segi konsep, even ini menggabungkan beberapa rangkaian kegiatan, yaitu "bike" atau sepeda santai, "tour" atau wisata, "run" atau lari serta "dance" atau tarian.

Pada hari pertama misalnya, Biketourrundance diawali dengan tur keliling Banyumas menggunakan mobil klasik yang diberangkatkan dari Tugu Nol Kilometer di kota Purwokerto menuju sejumlah sentra UMKM seperti Batik Papringan di Kecamatan Banyumas, getuk goreng di Sokaraja, dan berakhir di Palawi, Kecamatan Baturraden.

"Selanjutnya, peserta akan diajak berkemah di Karangsalam, Baturraden, yang saat ini menjadi desa kreatif," Prayitno menambahkan.

Keesokan harinya, peserta akan bersepeda santai dengan rute Bukit Bintang-Wanawisata Palawi-Limpakuwus-Kutayasa-Kemutug Kidul-Bukit Bintang dengan jarak sejauh 15 kilometer. Sepanjang jalan peserta juga dikenalkan dengan sejumlah destinasi wisata dan kawasan kerajinan bambu di Desa Kemutug Kidul.

"Targetnya, peserta sepeda santai mencapai 1.000 orang," ujarnya.

Pada hari terakhir atau 16 Desember 2018, digelar kegiatan lari dengan melewati sejumlah rute di Kecamatan Baturraden dan Sumbang. Kelompok sadar wisata (pokdarwis) tiap desa di sepanjang rute yang dilalui bakal memamerkan potensi masing-masing termasuk kesenian tradisional seperti tari-tarian.

"Di hari yang sama juga ada pementasan sendratari dan tari-tarian lainnya dari seniman Banyumas," katanya.

Bupati Banyumas Achmad Husein berharap, biketourrundance yakin bakal turut mendongkrak kunjungan wisatawan ke Banyumas. Dampak positifnya adalah PAD akan meningkat.

Husein pun berwacana, jika biketourrundance ini berhasil, helatan ini tak hanya akan digelar selama tiga hari. Helatan rutin ini akan digelar selama sebulan penuh.

"Mungkin bisa digelar selama satu bulan. Waktunya dibuat bertepatan dengan libur anak sekolah," kata Husein.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.