Sukses

Gara-Gara Belanja dan Berpose, Perbatasan RI-Timor Leste Dijaga Ketat

Pengamanan ketat berkaitan dengan adanya larangan dari pihak PLBN Mota Ain bagi warga Indonesia yang ingin sekadar berpose di pintu PLBN, baik PLBN Indonesia maupun Timor Leste.

Liputan6.com, Kupang - Sejumlah Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste memperketat pengamanan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota Ain menyusul adanya tuduhan dari parlemen Timor Leste banyak warga Indonesia yang menerobos batas wilayah ini.

"Anggota kami memang saat ini tengah memperketat pengamanan di kawasan perbatasan menyusul adanya pernyataan tidak mengenakkan tersebut, sehingga membuat pasukan kita dan pasukan Timor Leste waspada di kawasan perbatasan," kata Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen Teguh Muji Angkasa di Kupang, Senin (8/10/2018).

Dia menyampaikan, pengamanan ketat berkaitan dengan adanya larangan dari pihak PLBN Mota Ain bagi warga Indonesia yang ingin sekadar berpose di pintu PLBN baik PLBN Indonesia maupun Timor Leste.

Brigjen Teguh mengaku geram dengan pernyataan Anggota Komisi VIII Parlemen Nasional Bidang Pertahanan dan Kerja Sama Luar Negeri Timor Leste David Diaz Ximenes di media Timor Leste, pada September lalu yang menyebut warga Indonesia mencaplok lahan di kawasan perbatasan hingga kini masih menjadi lahan konflik antarkedua negara.

Dalam kunjungan ke PLBN Mota Ain, baik pihak Imigrasi dan TNI tak mengizinkan masyarakat Indonesia menyeberang ke Timor Leste, khususnya ke Benteng Batu Gede untuk berbelanja atau berpose tanpa membawa dokumen lengkap.

Ia menambahkan pihaknya tidak ingin memunculkan masalah baru. Karena itu, anggotanya diperintahkan untuk menjaga seluruh kawasan perbatasan itu dan memperketatnya.

"Tidak hanya di Mota Ain, tetapi juga di Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara serta di Motamasin di Kabupaten Malaka," katanya lagi.

Namun ketika ditanya terkait diperketat pengamanan itu akibat adanya penerobosan helikopter yang diduga milik Timor Leste masuk ke wilayah Indonesia di Atambua, ia menepisnya.

"Memang ada helikopter yang melanggar batas dan masuk ke wilayah kita beberapa waktu lalu, namun kami tidak tahu pasti itu milik siapa. Tetapi memang helikopter itu masuk dari wilayah Timor Leste," katanya lagi dilansir Antara.

Walaupun tak berbuat apa-apa, namun menurutnya, jika milik Timor Leste maka sudah tentu hal itu melanggar batas negara.

Lebih lanjut ia mengatakan, terkait masalah itu menjadi tanggung jawab dari pemerintah pusat, karena hal itu berkaitan dengan hubungan antarnegara.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.