Sukses

Aksi Mogok Massal Angkot Garut Batal

Melalui negosiasi alot, akhirnya ancaman mogok massal ribuan angkot dan angkutan umum di Garut, Jawa Barat gagal terjadi hari ini, para sopir kembali beroperasi melayani masyarakat.

Liputan6.com, Garut - Santer bakal melakukan aksi mogok massal seharian, ribuan angkot dan angkutan umum di Garut, Jawa Barat kembali beroperasi secara normal di seluruh jurusan. "Gagal (tidak jadi) tadi sudah ada negosiasi," ujar Sekretaris Organda Kabupaten Garut, Yudi Nurcahyadi, saat dikonfirmasi Liputan6.com, di Garut, Selasa (28/8/2018).

Yudi mengatakan, ada dua hal yang diperjuangkan ribuan angkot dari seluruh jurusan itu. Selain mengeluhkan maraknya angkutan online, para supir juga mengeluhkan pengalihan arus angkot 08 jurusan Bayongbong-Garut serta angkutan umum elf dan bis kecil, yang mengarah ke Garut selatan, paska perbaikan Jembatan Cipeujeuh.

"Mereka kan jadi diputar menggunakan jalur Cilawu dan Samarang, semakin jauh biaya membengkak," kata dia.

Namun dalam prakteknya, ribuan sopir angkot di Garut memilih beroperasi karena tidak ada kesepakatan dengan seluruh sopir angkot.

"Sekarang seluruh jurusan sudah kembali normal, tidak mengganggu pelayan masyarakat," ujar Yudi.

Sementara, untuk keluhan sopir angkot 08, angkutan umum elf, dan bis, kata Yudi, bisa dimaklumi. Selain menambah biaya operasional, pengalihan jalur ikut menggerus pendapatan mereka.

"Tapi setelah negosiasi cukup alot dengan Dinas Perhubungan dan kontraktor pembangunan jembatan, akhirnya khusus angkot dan elf umum tetap diprioritaskan melintasi jembatan alternatif," tutur Yudi.

Awalnya, mogok massal dugelar mulai pukul 08.00 Selasa pagi tadi, dengan berkumpul di dua titik. Yakni di Alun-alun Garut dan Kawasan Sanding. Namun urung dilakukan, akibat minimnya dukungan sopir angkot, khususnya dari jalur lain.

"Tadi hanya kumpul sebentar, negosiasi dan kelar," ujar dia.

Saat disinggung mengenai angkutan online, lembaganya menilai driver sopir online tidak memiliki itikad baik untuk melengkapi badan hukum, sebagaimana yang diminta pemerintah pusat, sebagai syarat beroperasinya kendaraan mereka.

"Mereka tiba-tiba saja datang ke Garut dan melakukan usaha di sini, tidak ada kata punten (izin) atau duduk bersama dengan kita," ujarnya.

Beni, salah satu pengguna kendaraan online mengaku cukup terbantu dengana adanya angkutan online ini, termasuk jam tertentu yang tidak bisa dilayani angkot. "Soal persyaratan kan itu saya tidak tahu, silahkan saja selesaikan dengan pihak perusahaan penyedian jasa," kata dia.

Namun meskipun demikian, ia pun berharap jika persoalan badan hukum ini bisa segera menemui titik temu antar kedua pihak. "Ya, mau bagaimana lagi memang kemajuan zaman tidak bisa dihindari, dulu angkot juga mengambil lahan delman, sekarang mereka yang terganggu dengan online," kata dia singkat. 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.