Sukses

Syukuran Warga Kampung Usai Hari-Hari Berat Bersama Harimau Bonita

Sejak harimau Bonita berkeliaran, perekonomian warga lumpuh selama tiga bulan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan warga Dusun Danau, Desa Tanjung Simpang yang terletak di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada Minggu, 8 April 2018, berkumpul. Bukan marah atau berniat memburu harimau Bonita yang sudah menewaskan dua warga Indragiri Hilir, melainkan menggelar syukuran.

Doa bersama digelar lantaran sudah sebulan harimau Bonita tak menghampiri dusun itu. Tak seperti dua bulan lalu, ketika warga tak berani keluar rumah karena harimau Sumatera betina itu sering hilir-mudik ke perkampungan.

Warga berharap Bonita tak menghampiri mereka lagi. Warga ingin "Datuk Belang" tetap berada di kawasan hutan yang disebut greenbelt (kawasan sabuk hijau), meski jaraknya dengan perkampungan 500 meter saja.

Di lokasi, syukuran dimulai dengan ratusan warga masuk ke hutan, sekitar pukul 11.00 WIB. Prosesi ini dihadiri langsung Kepala Desa Tanjung Simpang, Abu Nawas dan Ketua RT Danau, Rayo, dan seorang personel TNI yang juga Babinsa setempat.

Setelah berjalan ratusan meter, warga duduk di dalam hutan dengan alas seadanya. Doa dibacakan, ayat-ayat Alquran dibacakan dan warga kembali lagi ke perkampungan untuk makan bersama.

Menurut Ketua RT di dusun ini, Rayo, tujuan doa bersama supaya terhindar dari bahaya harimau Bonita. Setiap warga diminta partisipasinya dan menyumbang Rp 50 ribu per kepala keluarga.

"Kita minta perlindungan kepada Allah agar harimau (Bonita) menjauhi kampung kami ini," ucap Rayo, saat dihubungi Liputan6.com dari Pekanbaru, Rabu siang, 11 April 2018.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3 Bulan Perekonomian Lumpuh

Rayo menyebutkan, harimau Bonita sudah sebulan tak muncul di kampung itu. Meski demikian, warga yang rata-rata bekerja mencari ikan di kawasan hutan, terus was-was dan sebagian tak berani beraktivitas di luar rumah.

"Kami tak berani keluar rumah tiga bulan ini. Padahal, kami harus memenuhi kebutuhan hidup," kata Rayo.

Sudah lama tak beraktivitas, sebagian warga mulai kesulitan ekonomi. Bahkan untuk membeli beras saja sudah tidak sanggup dan terpaksa meminta ke tetangga.

"Warga saya saja sudah ada yang memita beras kepada saya. Untung saja masih bisa saya kasih," ujarnya.

Dusun Danau ini adalah kawasan jelajah harimau Bonita. Warga sering menyaksikan langsung Panthera tigris sumatrae itu berkeliaran di kampung.

Harimau Bonita juga sering duduk santai di tangga warga. Terkadang, Bonita mampir ke belakang rumah untuk minum air di wadah kamar mandi.

 

3 dari 3 halaman

Bonita Sudah Terkam 2 Warga

Sebulan yang lalu, harimau Bonita menewaskan warga di kawasan itu. Salah seorang warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, menjadi korban keganasan harimau Bonita.

Korban yang bernama Yusri (34), tewas seketika diterkam harimau, di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Sabtu malam, 10 Maret 2018. Yusri tewas setelah membangun sarang walet.

Ini bukan kejadian pertama kalinya. Sebelum itu ada seorang warga yang tewas. Jaraknya hanya sekitar 20 kilometer dari tempat tewasnya Yusri. Warga yang tewas pada awal Januari 2018 ini, bernama Jumiati, yang merupakan karyawan PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP).

Dia diserang harimau tepat berada di dalam perkebunan sawit, yang masuk ke dalam wilayah administrasi Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.