Sukses

Sarapan Pagi dengan 5 Menu Penggoda Selera Khas Jambi

Salah satu makanan sarapan khas Jambi bernilai sejarah tinggi karena merupakan menu makanan keluarga raja.

Liputan6.com, Jambi - Bicara soal makanan, Indonesia adalah surganya. Dari ujung Sumatera hingga timur Papua terdapat ribuan cita rasa yang beberapa di antaranya ada di Jambi.

Bagi yang akan atau baru saja tiba di Jambi pagi ini, ada beberapa kuliner khas Negeri Siginjai yang patut untuk dicoba, mulai dari tempoyak Jambi, gulai tepek ikan, nasi gemuk. Ada pula gulai patin dan yang tak kalah menggiurkan adalah kue burgo untuk mengisi perut pagi-pagi.

1. Tempoyak Jambi

Bagi orang Sumatera, siapa yang tak kenal tempoyak. Meski sudah familiar, tak ada salahnya mencicipi tempoyak asli Jambi. Makanan berbahan dasar durian yang difermentasi dan ikan itu bisa dibilang sudah menjadi menu wajib, terutama saat pesta atau gelar hajatan warga.

Halimah, salah seorang penjual tempoyak di kawasan Seberang Kota Jambi mengatakan, tempoyak Jambi memiliki ciri khas sendiri, yakni rasa.

Proses pembuatannya menggunakan bahan rempah-rempah khusus. Untuk membuatnya, butuh ketelitian khusus sehingga tak banyak orang yang bisa memasak tempoyak dengan rasa yang sempurna.

"Ikannya juga khusus, ikan patin atau gabus. Jika mau lebih enak lagi pakai ikan toman asli Jambi. Cuma untuk mendapatkan ikannya susah sekarang karena lumayan langka," ujar Halimah di Jambi, Sabtu pagi, 8 April 2017.

Kini menu tempoyak cukup mudah ditemukan di sejumlah rumah makan atau kedai kuliner di Kota Jambi.

2. Gulai Tepek Ikan

Ada sisi sejarah akan terciptanya salah satu makanan khas Jambi, yakni gulai tepek ikan. Gulai dengan bahan dasar ikan gabus ini awalnya hanya dihidangkan pada momen-momen penting saja, seperti perkawinan, kenduri, acara adat dan jamuan menyambut tamu istimewa.

"Dahulu makanan ini biasanya hanya dinikmati kalangan raja dan keluarganya," ucap Ridho, salah seorang warga asli Jambi.

Seiring perkembangan zaman serta banyaknya para penikmat kuliner di Jambi, menu gulai tepek ikan juga sudah banyak dijual. Beberapa rumah makan di Kota Jambi sudah banyak terdapat menu langka ini.

3. Nasi Gemuk

Bagi warga yang belum pernah berkunjung ke Jambi pasti akan bertanya-tanya, apa itu nasi gemuk?

Bahan dasar nasi gemukadalah beras, santan, daun pandan, daun salam, daun jeruk serta beberapa rempah-rempah lainnya. Pada dasarnya sama dengan nasi uduk, perbedaannya terletak pada pelengkapnya saja.

Dalam penyajiannya, nasi gemuk biasanya dicampur santan, potongan telur dadar atau telur bulat dan kacang goreng. Bagi warga Jambi, menu ini paling mudah ditemui hampir di sepanjang jalan saat pagi hari.

"Rasanya gurih dan nikmat, untuk pelengkapnya tergantung selera, macam-macam," ujar Indah, salah seorang penjual nasi gemuk di kawasan Sipin, Kota Jambi.

4. Gulai Patin

Gulai ikan patin adalah masakan yang populer di masyarakat Jambi. Jika dilihat hampir mirip seperti tempoyak, apalagi bahannya ada yang menggunakan daging buah durian yang telah difermentasi.

Namun, sebagian orang memilih untuk mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat.

Selain tempoyak bumbu lain yang digunakan adalah cabe merah, lengkuas, serai, kunyit, bawang merah dan bawang putih.

Ikan patin memang salah satu ikan favorit di Jambi. Banyak daerah menjadi lokasi budidaya ikan ini. Apalagi sungai Batanghari di Jambi merupakan habitat ikan patin di Sumatra.

Gulai patin amat mudah ditemukan, terutama di sejumlah rumah makan ternama di Kota Jambi.

5. Kue Burgo

Di Jambi tak banyak tempat menjual kue burgo ini. Sebab makanan ini berbeda dengan kue biasanya yang awet dan tahan lama. Kue burgo biasa ditemukan saat acara-acara tertentu saja. Seperti pernikahan, sukuran, acara adat maupun acara penting lainnya.

Kue khas Jambi yang satu ini berbahan dasar campuran tepung beras dengan sagu. Tekstur kue burgo lembut dan kenyal seperti kue gandus.

Bentuknya seperti dadar gulung dan cara penyajiannya perlu di potong-potong dahulu. Kemudian disiram dengan kuah santan dan taburi bawang goreng. Kuah santannya terbuat dari kaldu ikan dan udang.

"Rasanya gurih nikmat, apalagi disantap saat masih panas atau hangat. Cocok untuk menu sarapan pagi," ujar Fitria, seorang pengunjung saat menikmati sarapan pagi di salah satu hotel di Kota Jambi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.