Sukses

Seruput Kopi Pagi di Punggung Bukit Barisan

Salah satu spot atau titik terbaik menikmati pagi yang cerah itu ada di kawasan Liku Sembilan, jalur Kota Bengkulu menuju Kepahiang.

Liputan6.com, Bengkulu - Menghirup udara pegunungan di ketinggian di atas 1.000 meter dari permukaan laut (mdpl) tentu saja memberikan sensasi tersendiri. Apalagi dilakukan pada pagi hari, udara yang jernih dan bersih memberikan kesejukan dari setiap tarikan napas yang masuk ke paru-paru.

Salah satu spot atau titik terbaik menikmati pagi yang cerah itu ada di kawasan Liku Sembilan yang merupakan jalur poros utama dari Kota Bengkulu menuju Kabupaten Kepahiang.

Jalan berliku sepanjang 26 kilometer dari Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah menuju Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang itu merupakan kawasan hutan lindung yang tercatat sebagai habitat endemik puspa langka Rafflesia arnoldi dan bunga kibut atau AmorphopalustTitanum.

Salah satu Spot terbaik menikmati pagi yang cerah itu ada di kawasan liku sembilan yang merupakan jalur poros utama dari Kota Bengkulu menuju Kabupaten Kepahiang (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Para pelancong bisa menikmati pemandangan jajaran Bukit Barisan dari sisi jalan sambil menunggu terbitnya matahari bersama embun dan sesekali ditutupi kabut pagi sambil mereguk secangkir kopi dari warung pinggir jalan yang selalu buka 24 jam. Jika beruntung, pengunjung juga bisa mengagumi keindahan puspa langka yang sedang mekar.

Anthoni Marpaung (56) yang sedang dalam perjalanan libur akhir pekan bersama keluarga menuju Kabupaten Rejang Lebong mengatakan, mereka sengaja berangkat dari Kota Bengkulu selepas subuh. Karena ingin menikmati suasana matahari terbit di punggung Bukit Barisan sambil menghirup udara segar pagi hari.

Salah satu Spot terbaik menikmati pagi yang cerah itu ada di kawasan liku sembilan yang merupakan jalur poros utama dari Kota Bengkulu menuju Kabupaten Kepahiang (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

"Ini spot favorit kami, sambil sedikit senam pagi, sarapan dan minum kopi, nyaman sekali rasanya," ujar Anthoni, Sabtu, 4 Februari 2017.

Dari spot ini, para pelancong memang bisa memandang lepas jauh ke depan. Ada dua undakan besar yang terlihat, Bukit Kandis dengan punggung bukit berwarna putih dan Gunung Bungkuk yang terlihat sedikit melengkung. Ujung dari pandangan kita terlihat Kota Bengkulu di pinggir Samudra Hindia terlihat samar.

Salah satu Spot terbaik menikmati pagi yang cerah itu ada di kawasan liku sembilan yang merupakan jalur poros utama dari Kota Bengkulu menuju Kabupaten Kepahiang (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Ibnu, salah seorang anggota kelompok pelestari puspa langka Kabupaten Bengkulu Tengah mengatakan, warung kopi pinggir jalan sepanjang jalur gunung itu memang buka setiap hari, apalagi bila ada puspa langka yang sedang mekar.

Kopi yang disajikan juga merupakan kopi olahan warga secara tradisional. Aroma yang keluar dari seduhan kopi di pagi itu yang membuat kalangan pelancong selalu singgah di warung-warung tepi jalan.

"Kehangatan kopi di suasana kesejukan dengan pemandangan alam bebas, tentu saja memberikan kesan khusus di sini," warga Bengkulu Tengah itu memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.