Sukses

Cara Mudah Bisnis Sampah

Demam menabung sampah di kalangan warga Makassar terjadi setelah program Bank Sampah bergulir.

Liputan6.com, Makassar - Warga di Makassar punya kebiasaan baru yang positif yakni menabung sampah. Tren ini marak seiring program Pemerintah Kota Makassar yang bertemakan bank sampah.

Bank sampah tersebut dijadikan tempat oleh masyarakat untuk menukar sampahnya dengan uang atau perabotan rumah tangga. Bank sampah ada di setiap kecamatan yang tersebar di Kota Makassar.

"Kita sangat senang dengan adanya bank sampah karena dapat menambah pendapatan, khususnya untuk isi dapur dan jajan anak anak. Bahkan anak-anak saya juga mengumpulkan sampah botol bekas sendiri dan menabung sendiri," kata Nurbaya, warga Kelurahan Camba Berua, Kecamatan Tallo, Makassar, di kediamannya, Rabu (2/3/2016).

Kalau sudah banyak, sampah-sampah dibawa ke pengumpul atau bank sampah yang ada di wilayahnya, untuk ditimbang lalu ditukar uang. Penghasilan yang didapatkan Nurbaya selama adanya program bank sampah cukup signifikan.


"Suami kebetulan penghasilannya pas-pasan sebagai buruh dan Alhamdulillah, selama ada kegiatan ini keuangan cukup terbantu lah. Anak juga dua orang bisa dapat hasil sendiri dengan nabung sampah," kata Nurbaya.

Demam nabung sampah dimulai sejak adanya program bank sampah. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Sampah botol plastik dikumpulkan Nurbaya di sekitar lingkungannya sendiri. Siang hari setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga, dia berjalan mengitari lingkungannya. Ketika menemui botol plastik bekas, ia langsung memungutnya dan mengumpulkan di dalam karung. Jika sudah banyak baru dijual ke bank sampah.

"Biasanya kan anak-anak sekitar itu sering jajan minuman gelas. Itu gelasnya terbuat dari plastik, itulah yang saya kumpul daripada jadi sampah begitu saja. Yah, saya tampung jadi duit," terang Nurbaya.

Antusiasme masyarakat Kota Makassar dalam menabung sampah menunjukkan sampah bernilai ekonomi. Tren itu tak lepas dari peningkatan kesadaran menjaga lingkungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.