Sukses

Mau Jualan Kue Kering Tetap Laku Saat Pandemi Corona, Yuk Coba 5 Tips Ini

Bisnis aneka kue kering menjadi salah satu peluang usaha yang selalu ramai saat bulan Ramadan.

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis aneka kue kering menjadi salah satu peluang usaha yang selalu ramai saat bulan Ramadan hingga jelang Lebaran. Ada yang berbisnis dadakan, namun ada pula pengusahayang sudah menekuni bisnis tersebut di hari-hari biasa. Biarpun cuma kue kering, tapi bisnis yang satu ini bisa mendatangkan cuan banyak. Selagi masih ada permintaan, bisnis kue kering akan tetap tumbuh subur.

Modal untuk bisnis inipun tidak terlalu besar.Sayangnya sejak virus corona merebak di Indonesia, banyak usaha gulung tikar. Orderansepi, dan terpaksa merumahkan hingga mem-PHK karyawan.

Apakah bisnis kue keringpada Ramadan tahun ini akan bernasib sama di tengah pandemi Covid-19?Sedikitnya pasti akan terdampak. Sebab, akibat lesunya bisnis, marak PHK dandirumahkan, daya beli masyarakat ikut tergerus karena mereka tidak punya penghasilanlagi.

Sementara harga kebutuhan pokok terus merangkak naik. Jangan sedih, buat Anda yang ingin bisnis kue kering, teruslah bersemangat. Berikut tipsbisnis kue kering agar tetap meraup banyak cuan saat pandemi corona, seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Perbanyak Varian Kue Kering

Dalam bisnis kue kering untuk Ramadan dan Lebaran, tentukan dan buat berbagai macamvarian kue kering yang akan dijual. Jangan hanya menawarkan satu atau dua macam saja, karena kesukaan orang berbeda-beda.

Misalnya, jangan cuma menjual kue nastar dan putri salju, tetapi tambah varian lain, seperti kastengel, kue lidah kucing, kue kacang, kukis coklat, kue semprit, kue kuping gajah, stik keju. Sajikan juga macam-macam ragam bentuk coklat mini yang bisa ditempatkan dalam wadah toples.

Anda juga bisa berkreasi dengan berbagai bentuk kue kering, seperti bentuk kepala kelinci,alfabet, maupun kreativitas menarik lainnya yang sedang jadi tren masa kini. Contohnya kuekering rasa matcha, rasa kopi dalgona, dan lainnya. Pastikan kue kering dikemas semenarik mungkin. Misalnya toples yang diikat dengan pita,atau toples bentuk unik yang sangat cantik bila dipajang di meja ruang tamu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Pertahankan Kualitas Rasa

Selain itu, Anda tetap harus memperhatikan rasa. Kualitas rasa nomor satu. Orang relamembayar kue dengan harga lebih mahal, jika rasanya enak. Mereka akan datang lagi, dan lagi.

Tapi begitu mereka sudah kecewa dengan rasa, percayalah bahwa konsumen tidak akan pernah kembali untuk membeli kue kering buatan Anda. Tentunya setiap penjual ingin pembeli menjadi pelanggan loyal yang setiap pada produk Anda. Oleh karena itu, terus perkaya pengetahuan Anda dengan resep-resep kue keringbaru.

3. Pasang Harga Kompetitif

Anda sebagai penjual harus pintar dalam memasang strategi harga. Harga murah tidakmelulu mengorbankan kualitas rasa. Anda bisa menyiasati bagaimana caranya tetapmembuat kue dengan rasa enak, namun harganya tidak terlalu mahal alias kompetitif.

Salah satu cara misalnya dengan tetap menggunakan bahan baku yang sama, namun dariukuran kue kering agak diperkecil. Jadi, harga jual kue kering Anda tetap bisamempertahankan harga jual yang sama meskipun sejumlah bahan baku mengalamikenaikan harga.

Ingat dalam situasi sekarang ini #dirumahaja, orang lebih memilih membuat kue keringsendiri dibanding membeli. Maka dari itu, pasang harga kompetitif agar orang tertarikmembeli kue kering Anda.

4. Cantumkan Tanggal Kadaluwarsa

Banyak penjual kue kering skala kecil atau rumahan tidak mencantumkan tanggalkadaluwarsa pada kemasan. Jangan sampai hal itu Anda lakukan. Berilah tanggalkadaluwarsa pada kue-kue kering buatan Anda. Tempel di toples menggunakan tempelankertas kecil memanjang.

Dengan begitu, konsumen dapat mengetahui berapa lama kue kering ini dapat bertahanatau layak dikonsumsi. Konsumen pun akan lebih percaya atau tidak ragu membeli sebuahproduk.Konsumen bakal kecewa kalau ternyata kue kering yang dibelinya sudah tidak layakdikonsumsi karena sudah kadaluwarsa. Apalagi kalau membelinya secara online. Jikakonsumen menuntut, bisnis kue kering Anda bisa rugi besar.

3 dari 3 halaman

5. Agresif Jualan Offline dan Online

Strategi berikutnya supaya bisnis kue kering lancar jaya adalah menjualnya secara offlinedan online. Offline contohnya dari mulut ke mulut, door to door, maupun menawarkan kerumah saudara, tetangga, teman, kerabat, menyebar brosur, dan lainnya. Minta bantuanteman pula untuk menawarkannya ke orang-orang yang mereka kenal.

Sementara penjualan secara online, dapat memanfaatkan media sosial seperti Facebook,Twitter, Instagram, YouTube, blog, maupun melalui WhatsApp. Selain membuka toko onlinedi media sosial, Anda juga bisa mendaftar menjadi mitra penjual di beberapa e-commerce,di antaranya Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan sebagainya.

6. Beri Promo

Supaya lebih laku lagi, mainkan strategi promo. Contohnya dengan menawarkan promo beli5 kue kering all variant, gratis 1 toples nastar. Promo lainnya, seperti gratis ongkos kirim kedaerah Jakarta dan sebagainya.

Jangan Takut dengan Modal

Bisnis apapun, termasuk kue kering tentu membutuhkan modal. Meskipun tidak besar,namun tetap harus dipersiapkan. Bila tabungan belum cukup untuk membiayai bisnis kuekering Anda, manfaatkan fasilitas pinjaman, baik lewat perbankan maupun perusahaan finansial teknologi atau fintech.

Sebuah bisnis akan berhasil, asal ada niat dan kemauan. Niat tersebut harus didukungdengan aksi nyata atau eksekusi, bukan hanya rencana saja. Persiapkan dengan matangdan jalankan bisnis dengan jujur. Dengan begitu, akan mendapatkan keberkahan dankeuntungan mengalir deras ke kantong Anda. Selamat mencoba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.