Sukses

Gibran Pakai Istilah Sulit saat Debat Cawapres, Ketua TPN: Apakah Itu Fair?

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menilai KPU perlu mengkaji ulang adanya pertanyaan terkait istilah ataupun singkatan berbahasa inggris.

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, kerap melontarkan istilah dan singkatan rumit dalam debat cawapres 2024.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menilai KPU perlu mengkaji ulang adanya pertanyaan terkait istilah ataupun singkatan berbahasa inggris.

Ia menilai apakah adil bila salah satu paslon mengajukan istilah asing atau istilah jebakan. “Mesti dipertanyakan ke KPU apakah istilah-istilah memang itu fair ya, karena itu penting sekali,” kata Arsjad di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023).

Berbeda dengan Gibran, Arsjad menilai pertanyaan dan jawabn Mahfud Md selama debat selalu sesuai koridor dan peraturan. 

Bahkan, terkait aturan teknis seperti posisi berdiri, menurutnya Mahfud juga patuh aturan KPU.

“Prof Mahfud memang orangnya sangat mengikuti peraturan. Beliau pun enggan mau ke tengah, karena peraturan mengatakan harus ke podium,” pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertanyaan Salah Alamat

Sebelumnya, Sekretaris Jendral PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menilai, pertanyaan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud Md terkait regulasi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage) salah alamat.

Sebab, Hasto mengingatkan carbon capture and storage Indonesiarusak lantaran program food estate.

"Tentang carbon capture dan carbon storage ini kan nanti pada saat berbicara tentang lingkungan hidup, tetapi Mas Gibran di situ lupa bahwa carbon capture justru rusak karena program food estate," kata Hasto di Jakarta Convention Center, Senayan, Jumat (22/12/2023) malam.

Hasto mengingatkan, carbon capture and storage rusak karena penebangan pohon. Menurutnya, perusahaan yang memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto yang membuat penebangan hutan di Kalimantan.

"Karena penebangan hutan yang dilakukan PT Agro Industri Nusantara yang notabene merupakan kroni dari Pak Prabowo," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Jawaban Mahfud Dinilai Konkrit dan Membumi

Oleh karena itu, Hasto menilai pertanyaan Gibran itu justru akan menyerang paslon dua sendiri. “Jadi itu pertanyaan yang memukul balik diri sendiri. Karena juga tidak dilaksanakan pada momentum yang pas yang sesuai dengan agenda yang tema kali ini," sambungnya.

Sementara terkait debat semalam, Hasto menilai hanya Mahfud Md yang menjawab konkrit dan membumi. Sementara ia menilai Gibran tidak sesuai dengan tema debat kedua terkait ekonomi.

"Jadi Prof Mahfud bicara paling membumi karena pengalaman yang luas. Prof Mahfud bicara tentang kemanfaatan bagi wong cilik. ini yang menjadi kelebihan dari Prof Mahfud dari yang lain," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.