Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump menentang semua orang memiliki mobil listrik. Hal tersebut diungkapkan saat dirinya saat berbicara di konferensi Jurnalis Kulit Putih Nasional, di Chicago.
Padahal, Donald Trump sendiri mendapatkan dukungan dari miliarder Elon Musk, yang merupakan pemilik atau CEO dari merek mobil listrik, Tesla.
Baca Juga
"Elon Musk mendukung saya, dan dia adalah teman saya. Tetapi, saya menentang semua orang memiliki mobil listrik," ujar Trump, dikutip dari Reuters, ditulis Jumat (2/8/2024).
Advertisement
Sementara itu, Trump juga berjani untuk membatalkan peraturan dan kebijakan terkait usaha afirmatif pemerintahan Joe Biden terhadap perubahan iklim, termasuk aturan emisi dan promosi kendaraan listrik.
Dilaporkan Washington Post, seorang sumber anonim yang mengetahui pertemuan tersebut di Florida, dan Donald Trump berjanji akan meruntuhkan aturan emisi kendaraan bermotor Presiden Joe Biden yang mempromosikan kendaraan listrik dan menghentikan pembekuan izin ekspor gas alam cair (liquefied natural gas).
Informan rahasia tersebut mengatakan di antara tamu undangan yang menghadiri acara tersebut adalah CEO Venture Global dan Cheniere Energy, serta perwakilan dari Chevron, Continental Resources, Exxon, dan Occidental Petroleum.
Pada pertemuan itu pula, Trump mengatakan kepada para kepala eksekutif bahwa pemberian USD 1 miliar kepadanya menjadi simbol persetujuan akan tekad Trump menggagalkan langkah afirmatif pada perubahan iklim tadi.
Moeldoko Sebut Pabrik Baterai EV Punya Indonesia Segera Beroperasi
Baterai menjadi komponen paling penting untuk sebuah kendaraan listrik, baik mobil maupun sepeda motor. Bahkan, penyimpan daya ini berpengaruh paling besar untuk penentuan banderol sebuah kendaraan ramah lingkungan, kontribusinya sekitar 40 persen dari harga jual.
Pemerintah Indonesia sendiri pun terus mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik Tanah Air, dan salah satunya baterai.
Saat ini sudah ada pabrik baterai yang beroperasi di dalam negeri, yaitu milik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, yang berada di Karawang, Jawa Barat.
Lalu, bagaimana dengan pabrik baterai asli milik Indonesia? Dijelaskan kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, melalui IBC atau Indonesia Battery Corporation(IBC), sebuah perusahaan kerja sama beberapa BUMN, seperti PLN, Pertamina, Antam, dan Mind ID, memang tengah membangun pabrik baterai.
"Saya yakin, tak lama lagi itu (pabrik baterai milik Indonesia) akan beroperasi," jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) saat memberikan sambutan, di acara Cita dan Cipta Liputan6.com x Fimela di Shangri-La Hotel, Jakarta.
Lanjut Moeldoko, nantinya segala ekosistem kendaraan listrik berada di Indonesia, sudah saatnya masyarakat tak perlu lagi, beralih dari kendaraan konvensional atau bensin dan diesel, untuk beralih menggunakan kendaraan listrik.
"Karena baterainya nanti ada di Indonesia, charging station bisa dipastikan akan semakin masif, tidak kebakaran, dan harganya saya pastikan semakin kesini semakin murah. Pasti itu," imbuh Moeldoko.
Advertisement