Sukses

Yamaha Mulai Gunakan Bahan Polipropilena untuk Produksi Sepeda Motor, Apa Kelebihannya?

Sejalan dengan tujuan netralitas karbon di industri otomotif, Yamaha, tidak hanya menghadirkan kendaraan ramah lingkungan. Tetapi, jenama asal Jepang ini juga memiliki cara lain yang menurut mereka bisa memberikan dampak yang lebih luas untuk tujuan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan tujuan netralitas karbon di industri otomotif, Yamaha, tidak hanya menghadirkan kendaraan ramah lingkungan. Tetapi, jenama asal Jepang ini juga memiliki cara lain yang menurut mereka bisa memberikan dampak yang lebih luas untuk tujuan tersebut.

Dilansir dari laman resminya, perusahaan yang khas dengan warna biru ini telah mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan green aluminium dalam memproduksi sepeda motor terbarunya.

Penggunaan isitilah green aluminium tersebut mengacu pada penyempurnaan bahan yang dibuat melalui energi terbarukan untuk mengeluarkan karbon dioksida yang lebih sedikit dalam proses pembuatannya.

Ini bukan satu-satunya cara perusahaan untuk menuju netralitas karbon, tetapi pada 11 April 2023 lalu, Yamaha telah memperkenalkan bahan ramah lingkungan baru ke dalam proses produksi yang dinamakan polipropilena.

Dengan penggunaan tersebut, Yamaha, percaya bahwa bahan tersebut memiliki kualitas yang cukup tinggi untuk bekerja dengan baik pada beberapa model sepeda komuter yang akan mereka luncurkan untuk negara-negara ASEAN.

Dari keseluruhan komponen yang ada di sepeda motor, Yamaha, mengatakan mereka bakal menggunakan bahan Polipropilena untuk sebagian besar pada sebuah sepeda motor. Artinya, beberapa part yang nantinya digunakan pada sepeda motor memiliki kadar daur ulang yang cukup tinggi.

Meski belum sepenuhnya bahan Polipropilena digunakan untuk memproduksi sepeda motor, namun pihaknya berencana untuk meningkatkan penggunaan bahan tersebut untuk membuat sepeda motor pada masa depan. Mereka juga akan membawa bahan material baru yang memiliki kadar lebih hijau untuk masa mendatang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dapat Subsidi PPN DTP, Harga Mobil Listrik Ioniq 5 Turun hingga Rp 70 Juta

Subsidi pembelian mobil listrik berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) telah resmi diberlakukan. Tidak semua model berhak mendapatkan bantuan ini, karena hanya bagi yang sudah diproduksi lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.

Salah satu mobil listrik yang mendapatkan subsidi tersebut, adalah Hyundai Ioniq 5. Dengan begitu, kendaraan ramah lingkungan asal Korea Selatan ini bisa mengalami penurunan Rp 60 hingga Rp 70 juta.

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur mengatakan pengurangan PPN ini dilakukan dari harga dasar pengenaaan pajak atau DPP. Sehingga, bukan langsung dikurangi dari banderol on the road (OTR).

"Bukan dari OTR, tapi harga pengenaan sebelum dikenakan pajak salah satunya pajak daerah dan BBN baru ketemu total harga DPP plus PPN," jelas Makmur saat acara buka bersama media, di Jakarta Selatan, Selasa (12/4/2023).

Lanjut Makmur, dengan harga yang sudah mendapatkan subsidi PPN DTP ini, akan berbeda-beda setiap varian Hyundai Ioniq 5.

"Ada beberapa varian, jadi subsidi yang diberikan kira-kira Rp 60 sampai Rp 70 juta," tegas Makmur.

Sementara itu, makmur sendiri belum bisa memberikan detail harga untuk Ioniq 5 setelah mendapatkan PPN DTP ini. Pasalnya, jenama asal Korea Selatan ini masih menunggu auturan yang lebih detail.

"Kami selalu koordinasi dengan pemerintah, bagaimana eksekusinya. Masih menunggu juknis (petunjuk teknis) agar konsumen bisa mendapatkannya secara optimal," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini