Sukses

Mau Kopling Motor Awet, Jangan Lakukan 5 Kesalahan Ini

Motor dengan jenis kopling memang tidak sebanyak skuter matik (skutik). Namun, jenis roda dua ini memiliki penggemarnya tersendiri, terlebih bagi pencinta motor sport.

Liputan6.com, Jakarta - Motor dengan jenis kopling memang tidak sebanyak skuter matik (skutik). Namun, jenis roda dua ini memiliki penggemarnya tersendiri, terlebih bagi pencinta motor sport.

Motor dengan jenis kopling, tentunya perlu dilakukan perawatan yang berkala agar performanya tidak turun. Sebagaimana yang tercantumkan dalam buku petunjuk manual produk sepeda motor, telah dijelaskan untuk rata-rata interval pemakaian kampas kopling ini sekitar 15 ribu sampai 20 ribu km, atau jika kendaraan digunakan dalam pemakaian normal, usianya bisa sampai dua tahun, baru pengendara dapat melakukan pergantian.

Akan tetapi ada beberapa hal yang menjadikan kondisinya bisa lebih buruk dalam waktu lebih cepat. Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari oleh setiap pengendara motor sport, agar kampas kopling bisa lebih awet.

Berikut, dilansir dari laman resmi Astra Motor, 5 kesalahan yang jangan dilakukan di kopling sepeda motor kesayangan:

1) Terlalu Sering Membuka/ Tutup Kopling

Kejadian ini jelas saja merupakan tindakan yang salah, walaupun pada dasarnya tidak menjadi masalah pada mesin ataupun gear yang digunakan untuk berkendara jika hanya sesekali saja.

Akan tetapi sebaiknya hindari betul hal semacam ini agar tidak merusak kampas kopling. Terlebih jika pengendara juga menghentak-hentakkan tuas gas, yang menjadikan perputaran mesin yang terhubung pada kampas menjadi lebih kencang, sehingga tingkat kecepatan yang harus ditahannya lebih besar.

2) Menggantung Tuas Kopling/Menutup Kopling Setengah Untuk Pindah Gigi

Perilaku pengendara buruk berikutnya yang harus dihindari agar kampas kopling tidak cepat aus lainnya yakni menghindari untuk menggantung tuas kopling. Beberapa pengendara kebiasaan untuk melakukan ini, lantaran agar mudah untuk masuk ke gigi berikutnya atau mungkin ingin berkendara santai dalam keadaan kopling yang tinggi.

Dan kalau memang ingin memasukkan ke gigi berikutnya, sebaiknya pengendara menekannya secara mantap tuas kopling tersebut, agar kampas kopling bisa memberikan celah sepenuhnya untuk masuknya gear selanjutnya.

Jika sudah, bisa langsung dilepaskan saja sepenuhnya, kecuali memang dalam beberapa kondisi darurat yang dibutuhkan untuk menekan tuas kopling selama beberapa saat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3) Kebiasaan Menahan Tuas Kopling di Waktu Berhenti atau Jalan Turunan

Hal yang harus dihindari oleh pengendara berikutnya yakni menahan tuas kopling secara terus menerus, ini bisa membuat kampas kopling lebih cepat aus ketimbang keadaan biasanya. Pengendara melakukan ini biasanya saat berhenti lama, seperti berada di lampu merah misalnya.

Kemudian pengendara menahan tuas kopling dalam keadaan posisi gigi masih masuk. Jelas ini tidak sehat untuk kendaraan kalian sendiri.

4) Tidak Ada Jeda Sama Sekali

Kebiasaan yang harus mulai dibiasakan oleh pengendara motor sporty yakni melakukan jeda berhenti sekitar 1 menitan, dimana pada dalam keadaan ini tuas kopling bisa dibiarkan saja dan posisi gigi berada dalam keadaan netral.

5) Setelan Kopling Terlalu Dekat

Mungkin ini bukan salah pengendara, dan jika diservis di tempat yang paham maka akan tidak terjadi setting gerigi terlalu dekat seperti ini.

Memang sih untuk posisi semacam ini bisa lebih mudah dalam melakukan perpindahan gigi, akan tetapi pengendara harus terus menerus menekan tuas kopling saat berada di kecepatan rendah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.