Sukses

Siap-Siap, Ujian Praktik SIM Akan Terkomputerisasi oleh e-Drives

Metode uji praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) hadir secara elektronik atau electronic driving system (e-Drives). Sistem tersebut direncanakan meluncur besok.

Liputan6.com, Jakarta - Metode uji praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) hadir secara elektronik atau electronic driving system (e-Drives). Sistem tersebut direncanakan meluncur besok.

“Betul, e-Drives itu nanti baru akan diluncurkan itu 5 Desember nanti. Kita masih dalam tahap persiapan, dan Kamis nanti tinggal diluncurkan lalu diterapkan,” ucap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf, Selasa (2/12/2019), seperti dilansir laman NTMC Polri.

Seperti diketahui, dengan adanya e-Drives, SIM untuk sepeda motor maupun mobil tak lagi menjalankan ujian praktik menggunakan penilaian menual, namun sudah menggunakan sistem komputerisasi.

Petugas lapangan yang sebelumnya berfungsi untuk mengawasi dan memberikan penilaian akan digantikan perannya oleh empat buah sensor.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penilaian Canggih

Keempat sensor tersebut terdiri dari RFID (Radio Frequency Identification), Passive Infrared, Vibration Sensor, dan Ultasonic, yang memiliki masing-masing fungsi.

Sensor RFID akan ditempatkan pada kendaraan yang merupakan sistem identifikasi nirkabel. Alat ini memungkinkan untuk mengambil data tanpa harus bersentuhan, saat peserta melewati radar RFID, secara otomatis data akan tampil pada aplikasi ujian praktik SIM di ruang monitoring.

Untuk Passive Infrared sendiri merupakan cahaya infra merah dan terpasan paga garis awal dan akhir. Fungsinya untuk mengetahui saat peserta memulai dan selesai pada masing-masing tahapan.

Sementara untuk Vibration Sensor, diletakan dalam patok (kun) yang terpasang di samping lintasan untuk memantau getaran saat ada peserta yang menyenggol atau menabrak patok tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Ultrasonic

Untuk Ultrasonic yang merupakan pancaran gelombang suara dengan frekuensi tinggi 20 kilo Hertz, akan diletakan di ujian praktik tanjakan dan turun bagi pemohon SIM mobil.

Ketika mobil berhenti pada posisi menanjak atau turunan, sensor ini akan mengetahui posisi terakhir mobil. Jika terjadi reaksi mundur atau maju sebelum melanjutkan tanjakan atau turunan, maka sensor akan mengirimkan sinyal ke ruang monitoring.

“Dengan sistem ini, diharapkan pemohon SIM akan benar-benar mendapatkan pelayanan yang cepat, tepat, profesional, modern, dan terpercaya. Melalui e-Drive proses penilaian akan lebih transparan dan akuntabel,” tutup Yusuf.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini