Sukses

Dolar Naik Menjadi Berkah untuk Pedagang Mobkas, Ini Alasannya

Dengan perkasanya dolar terhadap rupiah, salah satu industri yang terkena dampak sudah pasti otomotif.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, kondisi ekonomi di Indonesia bisa dibilang tidak cukup baik. Bahkan, sepanjang 2018, terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga tembus lebih dari Rp 15 ribu per dolar, meskipun kini mulai berangsur membaik.

Dengan perkasanya dolar terhadap rupiah, salah satu industri yang terkena dampak sudah pasti otomotif. Namun, efek nilai tukar rupiah yang terkapar ini ternyata hanya terjadi pada penjualan mobil baru. Sedangkan untuk mobil bekas, justru mendapatkan keuntungan dengan melambung tingginya harga jual mobil baru.

"Kalau saya bilang, pengalaman sih, tahun-tahun sebelum saat kenaikan dolar, biasanya akan berdampak positif ke mobil bekas (mobkas)," jelas Presiden Direktur Mobil88, Halomoan Fischer, saat berbincang dengan wartawan di bilangan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Lanjut Fischer, logikanya saat dolar naik akan berpengaruh pada bahan baku mobil baru yang memang masih banyak diimpor. Hasilnya, biaya produksi mobil baru bakal meningkat, dan membuat harga jual juga terkerek naik.

"Saat itu terjadi, konsumen jadi melirik mobil bekas. Sementara jika mobil bekas masih bisa bertahan (harga tidak naik), ini yang menjadikan pelanggan tertarik," tegasnya.

Meskipun begitu, untuk kenaikan dolar tahun ini, harga mobil baru masih banyak yang bertahan walaupun tidak dipungkiri memang ada yang mengkatrol naik. "Diskonnya malah menarik. Apa pengaruhnya dolar naik dengan mobkas? tidak terasa di Mobil88," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mobil Bekas Rp 100 Jutaan Paling Banyak Diburu

Kebutuhan mobil bekas (mobkas) jelang akhir tahun mengalami peningkatan. Selain didorong pertumbuhan kebutuhan kendaraan pribadi, tren ini juga didukung promo besar-besaran dari setiap showroom mobkas.

Mengambil contoh dari Mobil88, penjualan tahun ini meningkat hingga 5 persen dibanding tahun lalu. Selama periode Januari hingga awal Desember, Mobil88 sudah menjual lebih dari 21 ribu unit.

Dari jumlah tersebut, MPV masih mendominasi, dengan komposisi 45 persen, lalu city car 27 persen, SUV 15 persen, dan jumlah lainnya seperti sedan dan lainnya, mencapai 13 persen.

"Mobil yang banyak dicari masih sama trennya dengan tahun lalu, yaitu yang harganya Rp 100 juta sampai Rp 200 juta. Sementara itu, penjualan tertinggi masih didominasi kota-kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya," ujar Presiden Direktur Mobil88, Halomoan Fischer, dalam acara ngobrol santai tentang mobil bekas, di Terroir Coffe & Eats, Selasa ( 18/12/2018).

Sementara itu, untuk mendukung penjualan tutup tahun, Mobil88 memberikan berbagai promo. Dengan menggelar Astralavista, 18 Desember sampai 18 Januari 2019 yang merupakan festival mobil bekas terbesar, konsumen bisa mendapatkan promo cashback hingga Rp 10 juta untuk pembelian secara tunai atau kredit.

"Jumlah penerina cashback juga tidak terbatas, artinya semua konsumen yang membeli mobil selama periode mendapatkan cashback. Sebagian masyarakat masih melirik mobkas saat ingin ganti mobil atau beli mobil pertama," pungkas Fischer.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.