Sukses

Bocor Akibat Ban Dalam Sering Terlipat, Begini Cara Mencegahnya

Pernahkah Anda mengalami kebocoran ban kendaraan akibat ban dalam yang terlipat? Hal ini tentu sangat merugikan.

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda mengalami kebocoran ban kendaraan akibat ban dalam yang terlipat? Hal ini tentu sangat merugikan.

Mengutip Suzuki Indonesia, ban dalam terlipat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah faktor ukuran ban dalam yang tidak sesuai dengan ukuran ban luar (lebih besar). Kondisi ini menyebabkan sebagian ruang ban dalam tidak terisi oleh angin dan akhirnya terlipat.

Penyebab lainnya adalah pemasangan pelek yang tidak sempurna saat ganti ban atau setelah menambal ban. Coba perhatikan saat pemasangan ban dalam. Biasanya, ban dalam dipasang dalam kondisi murni tanpa angin. Bahkan untuk memastikan ini, mereka akan mencopotkan dulu pentil ban, baru kemudian dipasangkan pada ban dalam.

Nah, ternyata cara yang sering dilakukan tersebut salah kaprah. Seharusnya, ban dalam harus dalam kondisi terisi sedikit angin saat akan dipasangkan. Memang ini sedikit merepotkan dan memperlambat proses pemasangan, tapi trik ini merupakan cara paling tepat supaya permukaan ban tertarik sempurna, dan tidak melipat ke dalam. Kondisi ini pun menurunkan risiko ban bocor karena terlipat.

Untuk terhindar dari persoalan ban terlipat, maka Anda harus memastikan ukuran ban dalam sesuai dengan ukuran ban luar. Selain itu,pastikan juga ukuran pelek sesuai dengan ban luar kendaraan. Intinya, semua komponen roda harus seukuran. Kalau kebetulan di bengkel sedang tidak tersedia, jangan memaksakan diri.

Opsi lain, mungkin Anda bisa menggunakan ban tubeless. Ban ini tidak menggunakan ban dalam, sehingga aman dari sobekan akibat ban dalam yang terlipat.

Sumber: Otosia.com

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berapa Usia Ban Mobil di Luar Pemakaian?

 Ban mobil yang berbahan utama karet akan rentan getas atau kehilangan daya kelenturannya seiring dengan waktu. 

Ban mobil yang terlalu lama di toko hingga 3-5 tahun, tak menutup kemungkinan akan mengeras sehingga daya arbsorbsi atau daya serap terhadap benturan menjadi berkurang.

Tak hanya itu, daya cengkram ke aspal juga berkurang sehingga ban tidak lagi dalam performa maksimalnya.

 

 

 

Lalu berapa usia ban yang ideal, di luar pemakaian?

Dikutip dari laman resmi GT Radial, Product Development PT Gajah Tunggal, menyebutkan bahwa umur ban yang baik di luar pemakaian, tidak berdasarkan pada ukuran waktu melainkan pada kualitas penyimpanan.

Dianjurkan untuk menyimpan ban pada ruangan dengan sirkulasi udara yang mengalir dengan suhu yang relatif stabil.

 

Caranya mudah, Anda cukup meletakkan secara vertikal atau pada rak ban khusus.

Selalu lakukan perubahan titik tumpuan dengan memutar ban secara berkala. Hindari dari tumpuan pada benda yang bersudut atau tajam yang bisa merusak ban.

Hindari peletakan secara horisontal dan menumpuk ban. Jauhkan penyimpanan dari cairan kimia dan terik matahari langsung atau sumber panas yang lain.

Meski telah disimpan dengan metode yang baik, sebaiknya ban tidak dipakai lagi setelah memasuki tahun ke-8. Jangan sampai melebihi 10 tahun karena akan ada perubahan sifat properti pada materialnya.

Dengan kata lain, kualitas penyimpanan ban akan memiliki dampak yang besar pada kinerja dan umur ban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.