Sukses

Kabel Gas Mobil 'Tersangkut', Apa yang Sebaiknya Pengemudi Lakukan?

Kesalahan teknis mobi juga sering menimbulkan kecelakaan. Misal kabel gas yang 'tersangkut'.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas berkendara merupakan kegiatan yang penuh dengan risiko. Banyak kecelakaan terjadi karena faktor eksternal dan internal mobil. Faktor eksternal kendaraan seperti mobil atau motor lain, kondisi jalan, dan pejalan kaki, tapi juga dari internal kendaraan. Sementara faktor internal seperti kesalahan teknis mobil. Misal kabel gas yang 'tersangkut'.

Sangat mungkin pedal gas yang tersangkut saat mobil tengah melaju kencang. Dalam situasi tersebut, banyak yang beranggapan untuk tidak menarik rem tangan serta jangan matikan mesin. Sebaiknya, pindahkan gigi atau perseneling ke netral dan injak rem seperti kejadian di video yang tengah viral di media sosial.

Menurut Pendiri sekaligus Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Palubuhu, kondisi tersebut merupakan situasi darurat. Untuk gas yang nyangkut, memang sedikit berbeda karena tindakanya lebih kritis dibanding rem blong.

"Pertama, yang harus dilakukan jangan panik. Kenapa? Karena ketika panik, maka semua referensi atau semua yang sudah terpikirkan akan terlupakan. Kedua, jangan tarik rem tangan, karena roda belakang akan mengunci dan menghadirkan masalah baru, yaitu mobil bisa berputar," ungkap Jusri, saat dihubungi Liputan6,com, Selasa (26/6/2018).

Lanjut Jusri, tindakan menarik rem tangan bisa dilakukan oleh orang yang terlatih. Sementara itu, jangan juga matikan mesin secara mendadak, karena dengan mematikan mesin, maka kelistrikan mobil juga bakal mati, dan pintu bisa terkunci atau setir terkunci, jadi akan lebih susah bergerak.

"Jadi, apa yang harus dilakukan. Pertama, netralkan gigi atau perseneling sambil menginjak rem secara perlahan. Kemudian, berikan tanda-tanda darurat kepada pengguna jalan lain, seperti lampu hazard," tambahnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Setelah melakukan hal tersebut secara bersamaan, maka akselarasi kecepatan kendaraan mulai berkurang, dan hanya putaran mesin yang tinggi. Memang begitu, dan tetap jangan panik karena raungan mesin kendaraan yang keras.

"Kemudian, cari tempat untuk berhenti. Pokoknya, jangan panik untuk bisa melakukan sesuatu saat keadaan darurat. Gas nyangkut memang lebih gampang, karena rem masih berfungsi dengan baik, berbeda dengan kondisi rem blong," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.