Sukses

Era Mobil Listrik di Indonesia Dianggap Masih Jauh, Kenapa?

Banyak yang berpendapat, kehadiran mobil listrik di Tanah Air masih terlalu jauh. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah saat ini tengah mendorong regulasi terkait mobil ramah lingkungan, baik itu listrik, hybrid, hidrogen, atau mesin alternatif lain. Nantinya, mobil yang mampu mencatatkan efisiensi bahan bakar sekitar 1:28 bakal mendapatkan insentif.

Banyak yang berpendapat, kehadiran mobil listrik di Tanah Air masih sangat jauh. Pasalnya, untuk mendukung perkembangan mobil listrik, tidah hanya membutuhkan regulasi, tapi juga persiapan lain, seperti limbah baterai, infrastruktur pengisian baterai, dan lain-lain.

Seperti dijelaskan pengamat otomotif, Bebin Djuana, kendaraan listrik memang membutuhkan persiapan yang cukup matang, dan inisiatif dari pemerintah tidak hanya soal regulasi, tapi juga fasilitas lain.

"Tidak hanya regulasi, tapi juga prasarana yang dibutuhkan. Dan satu lagi, hal tersebut membutuhkan kerja keras dan dana yang sangat besar. Sudah siapkah?," jelas Bebin saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (7/9).

Lanjut Bebin, untuk saat ini memang paling memungkinkan kendaraan ramah lingkungan yang bisa diterapkan di Indonesia, adalah mobil hybrid. Dengan sistem penggerak tersebut, masih ditunjang dengan mesin berbahan bakar bumi.

"Mobil listrik masih butuh persiapan yang panjang. Sedangkan untuk mobil hidrogen rasanya hanya impian, dan tidak ada tanda-tanda pemerintah berminat pada jenis teknologi ini walaupun tingkat polusinya nol," pungkasnya.

 

Simak Juga Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Uji Coba Mobil Listrik

Belum lama ini, pemerintah juga berencana untuk mencoba 10 mobil listrik laik jalan. Dijelaskan I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik Kemenperin mobil listrik yang siap dicoba ini akan dipasok Mitsubishi.

"10 unit itu komitmen dari Mitsubishi. Mungkin yang lain akan kasih lagi jadi bisa lebih," terang Putu dalam acara "Seabad Industri Otomotif Indonesia" yang digelar Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) di Jakarta, Selasa (28/8/2017).

Tujuan uji coba sama persis dengan pengetesan pada umumnya. Diharapkan dalam masa pengetesan diketahui apa saja kendala yang muncul dan cara mengatasinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.