Sukses

Motor Terasa Oleng? Mungkin Ini Masalahnya

Motor yang oleng tentu sangat mengurangi kenyamanan berkendara. Coba cek 3 komponen ini untuk ketahui sumber masalahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Motor yang terasa oleng tentu sangat mengurangi kenyamanan berkendara. Selain itu, motor yang oleng juga dapat berakibat fatal pada motor secara keseluruhan dan juga pengendaranya.

Biasanya, motor oleng terjadi karena seringnya berkendara di trek rusak atau bergelombang. Faktor lain, beban kejut yang berulang juga dapat menjadi pemicu motor oleng.

Untuk memperbaiki motor oleng, Anda tentu dapat langsung menyerahkannya ke bengkel. Tetapi, sebelum itu ada baiknya jika Anda sendiri mengetahui apa penyebab "penyakit" tersebut. Berikut adalah 3 penyebab utamanya: 

-- Laher roda

Laher roda adalah penyebab paling sering dari motor oleng. Indikasinya cukup mudah terlihat, jika ban tidak kempis dan baut roda sudah kencang tetapi motor masih goyang, maka dapat dipastikan laher lah masalahnya.

Cara lain untuk mengetahui apakah laher rusak atau tidak adalah dengan menggoyangkan roda ke kiri atau ke kanan dan ke arah depan dan belakang pada posisi standar ganda. Jika laher rusak, maka saat digerakkan akan terasa ada yang oblak.

Selain itu, jika saat digerakkan terdengar bunyi, maka mungkin saja laher sudah jebol.

>>> Klik laman selanjutnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelek dan Ban

-- Pelek

Untuk mendeteksi apakah pelek merupakan penyebab motor oleng, dapat menggunakan alat bantu misalnya sebatang besi, obeng atau benda sejenis. Dekatkan besi atau obeng sampai hampir menyentuh pelek. Setelah itu, gerakkan roda ke depan atau belakang. Jika besi atau obeng menyentuh pelek, maka dapat dipastikan pelek sudah tidak presisi.

Untuk masalah ini, tidak ada cara lain yang dapat dilakukan selain menyerahkannya ke bengkel. Tenang, biaya setel pelek jari-jari cukup murah, kok!

-- Ban

Selain 2 komponen sebelumnya, motor oleng juga dapat disebabkan karena ban yang dipasang tidak presisi. Untuk memperbaikinya, kempiskan ban terlebih dulu lalu kemudian pasang dengan posisi yang presisi.

Perhatikan juga apakah ada kerusakan-kerusakan pada ban seperti robek atau bolong. Selain itu, lihat juga rotasi ban. Jika rotasi terbalik, ban akan cepat aus dan saat dikendarai menjadi kurang nyaman.

(Rio/Gst)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini