Sukses

Orang Tua Perlu Berhenti Beri 5 Nasihat Terburuk Ini ke Anak

Maksud para orang tua mungkin baik, tetapi angkatan 2023 akan memasuki pasar kerja yang sedang melalui salah satu periode ketidakpastian terburuk sejak krisis keuangan 2008.

Liputan6.com, Jakarta Setelah kelulusan, banyak orang tua akan menjalankan ritual yang sakral, yaitu memberi nasihat hidup yang sebenarnya buruk bagi anak-anak mereka.

Maksud para orang tua mungkin baik, tetapi angkatan 2023 akan memasuki pasar kerja yang sedang melalui salah satu periode ketidakpastian terburuk sejak krisis keuangan 2008.

Melansir CNBC Make It, Matt Higgins, seorang investor dan CEO RSE Ventures merasa telah mengalami krisis serupa. Sejak dirinya tumbuh dalam kemiskinan, putus sekolah demi merawat ibunya yang cacat, sampai bertahan dengan dua pekerjaan sambil mendapatkan gelar sarjana hukum.

Sepanjang kesulitan dan perjalanannya untuk menjadi jutawan mandiri, penulis terlaris, CEO, dan investor, satu-satunya kunci untuk berkembang adalah tidak hanya bermain aman.

Dirangkum CNBC Make It, berikut beberapa saran terburuk dan paling ketinggalan zaman yang harus diabaikan oleh kaum muda, dan apa yang harus dilakukan sebagai gantinya:

Harus punya rencana cadangan

Sebuah studi Wharton menemukan bahwa hanya memikirkan tentang rencana cadangan dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan terjadinya Rencana A, bersama dengan motivasi untuk mencoba.

Hanya ada beberapa hal yang dapat Anda hancurkan di usia 20-an yang tidak dapat Anda perbaiki di usia 30-an. Menurut Higgins, satu-satunya cara Anda memiliki kesempatan untuk menjadi Taylor Swift berikutnya adalah dengan percaya bahwa Anda akan menjadi seperti itu, dan tidak khawatir tentang apa yang terjadi jika Anda gagal.

Percayai kapasitas Anda untuk mencari tahu jika Rencana A tidak berhasil.

Kurangi waktu untuk menatap layar

Layar adalah masa depan pekerjaan. Bermain video game selama 10 jam terus menerus mungkin tidak membantu, tetapi Anda dapat mempelajari segala jenis keterampilan baru yang menguntungkan secara daring, menurut Higgins.

Jika Anda ingin memulai usaha sampingan, menulis rencana bisnis, meluncurkan situs web, atau memasarkan produk atau layanan, sumber daya yang tepat ada di luar sana, dan seringkali dengan biaya rendah atau tanpa biaya sama sekali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan memusingkan hal-hal kecil

Sayangnya, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Meskipun kecemasan yang melumpuhkan harus diatasi, tidak semua kecemasan itu bermasalah.

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa pengusaha paling sukses memanfaatkan kecemasan dan membuatnya bekerja untuk mereka.

Bekerjalah di perusahaan besar dan stabil

Ramai orang menyarankan untuk memulai karier Anda di raksasa seperti Facebook, Google, Lyft, Netflix, dan Disney. Padahal perusahaan yang pernah menjanjikan karir selama 30 tahun pun kini menghadapi PHK besar-besaran.

Alih-alih menggunakan nama besar, pilihlah posisi yang tepat. Pastikan bahwa minat dan keterampilan Anda sejalan dengan posisi yang Anda inginkan, meskipun itu di perusahaan rintisan kecil atau menengah.

Lebih baik lagi, gunakan keterampilan dan hasrat Anda untuk memulai bisnis. Ini mungkin terdengar gila, tetapi dengan fokus intens selama seminggu, Anda dapat menggunakan AI untuk meluncurkan bisnis yang menghasilkan USD 10.000 sebulan hingga Anda tidak perlu khawatir tentang PHK.

Beli rumah dan menetaplah

Hal paling penting justru adalah uang tunai. Itu bagaikan raja sehingga dalam penggunaannya anak muda perlu berhemat dan pertahankan likuiditas sebanyak mungkin. Jika itu berarti menyewa atau tinggal di rumah, tidak apa-apa. Pasar perumahan akan mengalami koreksi besar yang mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melepas lelah.

Dalam lingkungan inflasi yang tinggi, menyimpan uang tunai lebih penting daripada menumpuk hutang. Utang kartu kredit di antara orang berusia antara 18 dan 25 tahun juga berada pada tingkat tertinggi dibandingkan demografi usia lainnya, jadi berhati-hatilah dengan pengeluaran yang berlebihan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.