Sukses

Puan PDIP: Asumsi Penyadapan Jokowi Ada Sabotase

Oleh karena itu, jika terbukti kuat penyadapan adalah teror, PDIP siap melaporkan kepada penegak hukum.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menilai, penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dapat dilihat upaya penjegalan politik. Oleh karena itu, jika terbukti kuat dugaan teror, PDIP siap melaporkan kepada penegak hukum.

"Saya juga dengar hal itu, tetapi kita tidak bisa mengonfirmasi apakah hal itu itu sengaja atau tidak. Yang menjadi asumsi bahwa ada sabotase. Kalau itu dugaan yang sengaja untuk meneror kami, kita akan laporkan ke pihak yang berwajib. Masih kita cari tahu," kata Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/2/2014).

Menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 yang kurang dari 2 bulan lagi, Puan menilai persaingan perpolitikan makin tidak sehat. Seperti adanya penyadapan terhadap kader partainya seperti saat ini.

"Nggak, jangan sampai, mudah-mudah tidak. Sekarang sudah terbuka cara-cara seperti itu harus dilakukan (penyadapan). Ini bisa merusak demokrasi," tandas Puan.

Penemuan alat sadap di rumah Jokowi pertama kali disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo. Dia mengatakan, ditemukan 3 alat sadap di rumah dinas Jokowi di Jalan Taman Suropati, nomor 7, Menteng Jakarta Pusat.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan tidak akan melaporkan penemuan alat sadap di rumah dinasnya itu. Menurut mantan Walikota Surakarta itu, tidak ada pembicaraan penting yang dia lakukan dan tidak membahayakan keselamatannya. (Mvi/Sss)

Baca juga:

Kapal yang Akan Ditumpangi Jokowi Juga Sempat Meledak
Alat Sadap Ditemukan Sebelum Jokowi Masuk ke Rumah Dinas
Jokowi Disadap, Ketum Nasdem: Itu Konsekuensi, Harus Siap
Alasan Jokowi Tak Laporkan Penyadapan ke Polisi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.