Sukses

Lukis Einstein dari Abu Kelud, Taufik Ingin Warga Move On Bencana

Pemuda Yogyakarta ini sempat menjadi trending topic media sosial karena membuat lukisan Albert Einstein dari abu vulkanik Gunung Kelud.

Taufik Noor Aditama, pemuda Yogyakarta ini sempat menjadi trending topic media sosial karena membuat lukisan Albert Einstein dari abu vulkanik Gunung Kelud. Pria kelahiran 10 Maret 1991 ini membuat lukisan tersebut selama 1,5 jam.

Taufik mengatakan, pemilihan Einstein menjadi tokoh gambarnya dengan abu vulkanik yang menempel di lantai karena terinspirasi karya-karyanya. Sebelum memilih, ia sempat browsing tokoh-tokoh lain, sebelum akhirnya memilih Einstein.

"Banyak yang mengeluh karena abu vulkanik, tapi kita pingin nunjukin ke teman-teman agar menyikapi abu ini dengan cara berbeda. Eistein bilang hidup itu pilihan; mau susah atau gampang. Ya enak pilih gampang kan. Kalo kita terpuruk karena abu, ya nggak move on," kata Taufik saat ditemui di kediamannya daerah Condong Catur, Sleman, Yogykarta, Selasa (18/03/2014).

Karya Einstein ini menjadi karya pertamanya menggunakan abu vulkanik tanpa menggunakan kanvas, kertas dan komputer. Dia membuat gambar Einstein hanya menggunakan kunci dan lidi. Selain itu, ia berkreasi tanpa harus menggunakan alat khusus menggambar. Menurutnya menggambar bisa menggunakan alat apapun yang bisa ditemui dimana saja.

"Saya cuma pakai kunci yang tak bawa sama sapu lidi untuk gambar rambutnya," ucap Taufik.

Aktivis Munir
 
Selain Einstein, dia juga telah membuat karya terbaru dengan menggunakan bahan yang sama. Dengan diberi Judul Menolak Lupa, dia melukis tokoh aktivis Munir dengan waktu 30 menit.

Sebelum menggambar tokoh Munir, ia browsing terlebih dahulu. Awalnya ia ingin menggambar Iwan Fals tapi akhirnya memilih Munir. Pemilihan Munir bukan tanpa alsan. Ia menghormati pengorbanan dan pengabdiannya saat mencari kebenaran.

"Saya pilih Munir karena beliau tokoh inspiratif buat saya. Dia meninggal karena memperjuangkan kebenaran. Setidaknya itu yang saya pahami," jelas pria lulusan Telkom University jurusan Informatika ini.

Taufik juga mengatakan sudah banyak karya dibuatnya baik foto dan gambar. Pemenang lomba gambar salah satu produsen ponsel tahun 2008 ini mengaku, dari ratusan gambar yang dibuatnya, karya tokoh Nelson Mandela yang paling disukainya. Selain proses yang memakan waktu lama, hasilnya juga dianggap bagus karena menggunakan bolpoin.

"Gambar Mandela yang paling gimana gitu, karena lama buatnya lebih dari 2 minggu. Aku buatnya dengan metode titik, bolpoin ini yang tak (saya) pake. Bikin mata aja 1 hari nggak kelar," ucap Taufik.

Selanjutnya, ia ingin bereksperimen menggunakan ampas dan kopi untuk menggambar selanjutnya. Dalam menggambar tokoh, dirinya ingin menyebarkan ajaran atau nilai-nilai yang dibawanya.

"Sekarang banyak yang galau gara-gara masalah sepele. Jadi sudahlah kita berkarya saja sesuai bakat dan keinginan kita", tukas Taufik. (Ali/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.