Sukses

Jokowi Ukur Plus Minus Pembatasan Jam Malam Anak

"Baru disiapkan. Belum tentu jadi atau tidak. Baru diukur-ukur plus minusnya," ujar Jokowi.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengungkapkan kebijakan pembatasan jam malam untuk anak sedang dalam proses pengkajian. Sebab, segala aspek harus dipertimbangkan, misalnya mengenai dampak baik dan buruknya pembatasan tersebut terhadap psikologis anak.

"Baru disiapkan. Belum tentu jadi atau tidak. Baru diukur-ukur plus minusnya," ujar Jokowi di Johar Baru, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

"Harus melihat, mengganggu pikiran anak juga bisa kan, nggak bisa ke rumah teman, mengganggu jam malam anak. Semuanya harus dihitung," tambah mantan Walikota Solo itu.

Selain itu juga akan dikaji pembatasan jam malam itu nantinya menyasar anak pada umur berapa, apakah usia SMP atau juga SMA. Namun ia belum dapat memastikan bentuk aturan yang akan ia buat.

"Belum tahu apakah bentuknya Pergub atau bagaimana. Baru meminta kalkulasi. Biasanya saya dikasih alternatif," ungkapnya.

Ide pembatasan jam malam tersebut dimaksudkan untuk menjaga anak agar terhindar dari perilaku-perilaku negatif. Untuk itu, peran orangtua juga sangat berperan. Karena pemerintah dan lembaga pendidikan hanya bertanggung jawab membantu.

"Peran sekolah, orangtua, pemerintah dalam menertibkan semuanya," ucap Jokowi. (Eks/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.