Sukses

Presiden SBY Bertolak ke Kazakhstan

"Kunjungan tersebut juga merupakan kunjungan balasan terhadap kunjungan Presiden Nazabayev," kata Satf Ahli Presiden, Teuku Faizasyah.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dijadwalkan bertolak ke Kazakhstan dalam rangkaian kunjungan kenegaraan ke berbagai negara selama 1 pekan, 1-7 September 2013. Selain melakukan kunjungan ke Kazakhstan, Kepala Negara juga dijadwalkan mengunjungi Polandia dan menghadiri KTT G20 di St Petersburg, Rusia.

Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan kunjungan Presiden SBY ke Astana, Kazakhstan dilakukan atas undangan Presiden Nursultan Nazarbayev.

"Kunjungan tersebut juga merupakan kunjungan balasan terhadap kunjungan Presiden Nazabayev," kata Faizasyah di Jakarta, Minggu (1/9/2013).

Selama di Astana, Faizasyah menjelaskan Presiden Yudhoyono akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Nazarbayev. Bidang-bidang kerja sama yang akan dibahas pada pertemuan bilateral tersebut, antara lain terkait kerja sama perdagangan dan investasi, kerja sama ketahanan pangan dan energi, kerja sama sosial budaya, dan kerja sama pendidikan.

Presiden SBY dengan Presiden Nazarbayev juga dijadwalkan akan menyaksikan penandatanganan 5 Nota Kesepahaman di bidang ekonomi,  penanggulangan terorisme, pencucian uang dan pembiayaan terorisme, kebudayaan serta pendidikan dan pelatihan diplomatik.

Selain itu, Presiden Yudhoyono juga dijadwalkan akan bertemu dengan PM Kazakhstan, Y.M. Serik Akhmetov dan pelaku bisnis utama Kazakhstan.

Ke Polandia

Setelah kunjungan ke Astana, Presiden SBY beserta rombongan akan bertolak menuju Warsawa, Polandia, guna memenuhi undangan yang disampaikan oleh Presiden Polandia.

Kunjungan ini merupakanákunjungan ketigakalinya yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia ke Polandia sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1955. Kunjungan pertama dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959 dan kunjungan yang kedua oleh Presiden Megawati pada tahun 2003.

Selama di Polandia, Presiden Yudhoyono dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Polandia, Y.M. Bronisaw Komorowski. Selain itu, juga akan dilakukan pertemuan dengan PM Polandia, Y.M. Donald Tusk, dan Ketua Senat Polandia, Y.M. Bogdan Borusewicz.

Bidang-bidang kerja sama yang akan dibahas pada pertemuan bilateral dengan Presiden Polandia, utamanya kerja sama di bidang perdagangan dan investasi pertambangan, energi dan lingkungan hidup serta pertahanan dan keamanan. Bidang kerja sama lainnya yang akan juga dimajukan adalah dibidang pendidikan dan kerja sama antarmasyarakat.

Pada kesempatan kunjungan kenegaraan itu akan ditandatangani nota kesepahaman di berbagai bidang, di antaranya di bidang perikanan, pertanian, perdagangan, investasi, pertambangan, dan pendidikan. Untuk lebih memfasilitasi interaksi pejabat kedua negara, akan ditandatangani pula perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor dinas dan diplomatik.

KTT G-20

Kunjungan terakhir Presiden RI dalam rangkaian lawatan ini adalah St. Petersburg, Rusia, guna menghadiri KTT ke-8 G-20. KTT G-20 di bawah Presidensi Federasi Rusia akan membahas empat isu utama, yakni growth and financial stability, sustainable development for all, growth, jobs, investment dan growth and trade.

Bersama para pemimpin G-20, Presiden Yudhoyono juga akan menghadiri dialog informal G-20 dengan Business 20 (B20) dan Labor 20 (L20). Topik yang akan dibahas dalam dialog tersebut adalah "promoting growth and job". Pada tanggal 7 September 2013, Presiden RI beserta delegasi Indonesia akan kembali ke Indonesia. (Ant/Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini