Sukses

[VIDEO] Berbisnis Cincau ala Sudarmono

Tak tanggung-tanggung, sekali memesan bahan baku pembuatan cincau, Sudarmono mendatangkan jumlah besar, yakni 1 truk daun cincau.

Siapa yang tak kenal minuman tradisional yang disebut cincau? Meski telah banyak bermunculan minuman-minuman lain yang menarik, cincau tetap banyak diminati banyak warga.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV pada Senin (12/8/2013), masih diminatinya minuman cincau, membuat Sudarmono terus mengembangkan usahanya itu. Usaha Sudarmono memproduksi cincau berasal dari usaha yang dirintis oleh mertuanya sejak 1978 lalu. Ia pun membuka usaha di rumahnya di Paberasan Sumenep, Jawa Timur.

Pengalaman Sudarmono yang pernah mengikuti mertuanya memproduksi cincau itu membuat pria yang kini paruh baya itu semakin optimis melanjutkan usaha mertuanya itu. Pada tahun 1986 Sudarmono mulai memproduksi cincau di tanah kosong di halaman rumahnya.

Sulitnya mendapatkan bahan baku pembuatan cincau tak membuat Sudarmono putus asa. Dia pun berusaha mendatangkan bahan baku yakni daun cincau kering dari Solo, Jawa Tengah. Tak tanggung-tanggung, sekali memesan bahan baku pembuatan cincau, Sudarmono mendatangkan jumlah besar, yakni 1 truk daun cincau. Harganya pun sangat fantastis, sekali mendatangkan 1 truk daun cincau, Sudarmono harus merogoh kocek Rp 50 juta.

"Ya daun cincaunya didatangkan dari Wonogiri, Jawa Tengah," kata Sudarmono.

Sudarmono memantau langsung pembuatan cincau yang dilakukan oleh beberapa anak buahnya. Mulai dari perebusan daun cincau, pencampuran, pengadukan dengan campuran tepung khusus, hingga menuangkan olahan cincau ke dalam kaleng-kaleng bekas biskuit tak luput dari pengawasan Sudarmono. Menurut Sudarmono, butuh waktu 2 jam agar cincau yang telah dituang ke dalam kaleng menjadi padat. Setelah cincau menjadi padat, cincau-cincau itu dikirim ke pelanggan setianya.

Meski usahanya hingga kini masih terus berjalan, Sudarmono mengeluh lantaran semenjak bahan bakar minyak (BBM) naik beberapa waktu. Akibat kenaikan harga BBM itu, jasa pengiriman bahan baku pembuatan cincau juga mengalami kenaikan. Ini berimbas kepada usaha Sudarmono. Sudarmono terpaksa menaikkan pula harga cincau buatannya. Sudarmono berharap, usahanya ini mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda) Sumenep Jawa Timur, agar terus berkembang lebih maju. (Han/Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini