Sukses

Menhut Tekankan Perhutanan Sosial Siap Dukung Swasembada Pangan 2025

Program perhutanan sosial menjadi jembatan antara pelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi rakyat

Diterbitkan 08 Oktober 2025, 23:09 WIB
Share
Copy Link
Batalkan
Jadi intinya...
  • Menhut mendukung swasembada pangan nasional melalui perhutanan sosial.
  • Agroforestri di perhutanan sosial berikan manfaat ekonomi dan lestarikan hutan.
  • Capaian perhutanan sosial meningkat tajam, nilai ekonomi nasional capai triliunan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menekankan dukunganya dalam mewujudkan swasembada pangan melalui perhutanan sosial. Dia mengatakan sektor kehutanan merupakan upaya mewujudkan swasembada pangan nasional sebagai kekuatan bangsa, sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan Raja Juli saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam penanaman jagung serentak kuartal IV tahun 2025 di Desa Bantar Panjang, Kec. Tigaraksa, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (8/10).

"Perhutanan Sosial mendukung swasembada pangan, dengan mengoptimalisasi areal perhutanan sosial melalui agroforestri. Dari total 8,3 juta hektare SK perhutanan sosial yang telah diterbitkan, terdapat potensi pengembangan pangan dengan agroforestri," kata Raja Juli dikutip dari siaran persnya, Rabu (8/10/2025).

Menutut dia, program perhutanan sosial menjadi jembatan antara pelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi rakyat. Selain mendapat manfaat ekonomi dari hasil tanam jagung, masyarakat juga dapat menjaga kelestarian hutan.

"Melalui pendekatan agroforestri dan pemanfaatan areal perhutanan sosial, masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi dari hasil tanaman pangan seperti jagung, tetapi juga tetap menjaga kelestarian hutan yang menjadi penyangga kehidupan," jelas Raja Juli.

 

2 dari 2 halaman

Pelepasan Hasil Panen

Dalam acara ini, Wapres Gibran turut melakukan pelepasan hasil panen jagung kuartal III hingga penebaran 80.000 benih Ikan Nila. Adapun penanaman jagung ini diiniasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, capaian perhutanan sosial sendiri telah meningkat cukup tajam. Hingga saat ini telah tercapai seluas 8.32 juta hektare dengan total SK Perhutanan Sosial sebanyak 11.065 unit, penerima SK Perhutanan Sosial sebanyak 1.420.189 penerima manfaat, serta Nilai Ekonomi Nasional mencapai Rp364,19 miliar.

Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) yang terjadi dari Kelompok Tani Hutan dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial hingga triwulan II tahun 2025 telah mencapai Rp1,57 triliun, capaian ini meningkat sebesar 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.

EnamPlus