Sukses

Forjukafi Silaturahmi ke PBNU, Bahas soal Penguatan Literasi Wakaf

Ketua Umum Forum Jurnalis Zakat dan Wakaf Indonesia (Forjukafi), Wahyu Muryadi bertemu dan silaturahmi dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Forum Jurnalis Zakat dan Wakaf Indonesia (Forjukafi), Wahyu Muryadi bertemu dan silaturahmi dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU Jakarta, Kamis 21 Maret 2024.

Mengutip siaran pers diterima, Forjukafi dan Gus Yahya membahas isu strategis terkait wakaf. Gus Yahya memberikan masukan agar peran wakaf ditingkatkan melalui peningkatan peran Badan Wakaf Indonesia (BWI).

"Berawal dari kepedulian insan pers terhadap perkembangan wakaf di Indonesia maka dibuat suatu wadah bernama Forjukafi," kata Wahyu seperti dikutip, Senin (25/3/2024).

Wahyu menjelaskan, peningkatan peran wakaf di Indonesia sangat penting karena melalui wakaf produktif bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Bahkan, dikatakan Wahyu, hasil wakaf produktif jika dimanajemen dan disalurkan dengan baik bisa membantu mengentaskan kemiskinan.

"Namun, literasi wakaf masyarakat harus ditingkatkan terlebih dahulu," kata Wahyu.

Wahyu juga menjelaskan, wakaf bukan sekedar masjid, madrasah, dan makam yang biasa dikenal sebagai 3M. Sebab saat ini wakaf sudah berkembang sehingga ada yang disebut wakaf produktif.

"Yang perlu dikembangkan adalah wakaf produktif. Pokok wakafnya tetap aman dan terjaga, hasil atau keuntungan dari wakaf produktif itu yang bisa dibagikan ke mauquf alaih atau orang yang berhak menerima hasil wakaf itu," ungkap dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peningkatan Literasi soal Wakaf ke Masyarakat

Wahyu meyakini, hasil wakaf produktif bisa dipakai untuk membangun infrastuktur berupa fasilitas umum, misalnya Rumah Sakit (RS) untuk masyarakat dhuafa. Karena itu, peningkatan literasi masyarakat terhadap wakaf itu saat ini diperjuangkan para jurnalis yang tergabung di Forjukafi.

"Tujuannya agar supaya potensi wakaf di Tanah Air yang sangat luar bisa semakin terserap," harap Wahyu.

Menanggapi hal itu, Gus Yahya menyampaikan dukungannya soal literasi masyarakat terkait wakaf harus ditingkatkan. Menurut dia, banyak pihak yang harus terlibat mengurus persoalan wakaf.

"Wakaf adalah amanah, pertanggungjawabannya ke Allah, jadi harus amanah dan profesional mengelolanya," ujar Gus Yahya.

Gus Yahya juga mendukung adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang mengurus atau mengelola wakaf yakni nadzhir dengan peningkatan kapasitas SDM.

"Ini agar potensi wakaf yang besar bisa terserap dan manfaatnya semakin luas dirasakan oleh umat," tandas Gus Yahya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam pertemuan tersebut yaitu Ketum Forjukafi dalam pertemuan dengan Ketum PBNU didampingi Wakil Ketua Umum (Waketum) Forjukafi, Gus Idy Muzayyad dan Riyanto Wicaksono. Sementara, Ketum PBNU didampingi Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU, KH Amin Said Husni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) periode 2021-2026.

    Gus Yahya

  • Menurut KBBI, wakaf adalah tanah negara yang tidak dapat diserahkan kepada siapa pun dan digunakan untuk tujuan amal.

    Wakaf

  • PBNU

  • Forjukafi