Sukses

Ramadhan, Polisi Antisipasi Kemacetan di Jakarta Dampak Pergeseran Jam Sibuk

Polda Metro Jaya menyatakan, antisipasi dilakukan dengan menempatkan sejumlah petugas di jalan protokol sampai arteri yang kerap menjadi sasaran masyarakat mencari takjil berbuka puasa Ramadhan.

Liputan6.com, Jakarta - Ditlantas Polda Metro Jaya turut mengantisipasi pergeseran jam sibuk masyarakat selama Ramadhan dengan menyiagakan sejumlah personel polantas di sejumlah titik

"Kalau kita kan memang tugas tetap, siaga di lapangan. Cuma kalau sore kita lebih awal dijaga," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman saat dikonfirmasi, Minggu (17/3/2024).

Latif menjelaskan antisipasi dilakukan dengan menempatkan sejumlah petugas di jalan protokol sampai arteri yang kerap menjadi sasaran masyarakat mencari takjil berbuka puasa.

"Jalan jalan protokol, seperti Gatot Subroto, Sudirman Thamrin. Terus juga jalur arteri, seperti Kalimalang terus Daan Mogot, tempat tempat takjil juga kita antisipasi di beberapa jalan tersebut," ujar dia.

Latif mengatakan, untuk pergeseran jam sibuk di Jakarta terjadi lebih cepat. Seperti untuk pagi hari dimulai dari pukul 07.00 WIB, lalu untuk jam sibuk sore hari lebih awal dimulai sejak 15.00 WIB.

"Ada tentunya pergeseran jam tapi masih bisa diantisipasi. Kalau pagi hari mulai dari jam 7 mulai padat, sebetulnya tidak terlalu berbeda jauh. Tapi agak panjang macet nya," tuturnya.

"Kalau sore lebih maju padat nya, jam 3 sudah mulai padat macetnya. Jam 3 sampai pada menjelang buka puasa. Pas buka puasa, mulai landai lalu lintas," tandas Latif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Akan Tindak Tegas Penjualan Petasan Saat Ramadhan 2024

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan pihaknya akan menindak tegas penjualan petasan di daerah setempat selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah agar tidak menimbulkan dampak negatif

"Kami akan lakukan upaya pencegahan secara dini dan upaya penindakan agar tidak ada lagi peredaran petasan," kata Kombes Pol Gidion saat Apel Operasi Kejahatan Jalanan di Jakarta, Minggu (17/3/2024).

Dia mengatakan keberadaan petasan sangat mengganggu kenyamanan saat menjalankan ibadah di bulan puasa.

Selain itu, bermain petasan atau menyimpan petasan sangat berbahaya karena ada potensi ledakan yang dapat memberikan dampak negatif. Ia mengatakan petasan ini banyak disimpan di rumah-rumah penjual sebelum dijual kepada masyarakat.

"Jika meledak di perkampungan dan perumahan tentu membahayakan karena dapat menyebabkan kebakaran," kata dia dilansir dari Antara.

Ia mengatakan ini perlu diawasi dan jika ada informasi produksi petasan di lingkungan mereka agar melaporkan kepada pihak kepolisian agar dapat dilakukan intervensi secara dini.

Dirinya juga mengajak para orang tua mencegah anak mereka bermain petasan karena membahayakan keselamatan.

"Kami merangkul orang tua dan tokoh masyarakat agar melarang ada yang bermain petasan di lingkungan tempat tinggal mereka," kata dia.

 

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini