Senyum Menkes Budi Gunadi Saat Ditanya Kabar Masuk Kabinet Prabowo - Gibran

Liputan6.com, Jakarta - Teka-teki susunan kabinet pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mulai menjadi isu menarik. Setelah beredar sejumlah tokoh yang diprediksi bakal menjadi kandidat menteri dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Salah satunya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang diisukan akan masuk dalam daftar menteri kabinet Prabowo-Gibran sebagai Menteri Keuangan (Menkeu).

Menanggapi kabar tersebut, Budi membalasnya dengan senyuman sambil enggan merespons lebih jauh. Sebab dia mengatakan sampai saat ini masih fokus menjalani tugas sebagai Menkes.

“Itu kan yang bikin wartawan, jadi kita menteri ya sibuk saja jadi Menkes. Masih pengen ngurusin anak-anak gitu,” ujar Budi usai hadiri diskusi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Bahkan, Budi pun nampak tertawa saat disinggung apakah pernah membahas persoalan tawaran menteri dengan Prabowo. Sambil berkelakar, dia pun mengatakan soal tawaran menteri baru sebatas isu.

“Oh iya, ya yang membahas wartawan,” ujarnya.

Sebelumnya, keberhasilan Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto meraih mayoritas suara dalam Pemilu 2024 bulan ini, turut menggulirkan isu sejumlah nama yang disebut-sebut akan menjadi kandidat menteri keuangan baru saat Prabowo resmi menjadi presiden.

Ada empat nama yakni, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Ketua OJK Mahendra Siregar dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar sebagai kandidat potensial untuk menteri keuangan.

Laporan itu dipublikasikan oleh oulet media bisnis dan ekonomi ternama Amerika Serikat, Bloomberg.

Bloomberg mengatakan, mengutip sebuah sumber, bahwa keempat pejabat tersebut dipandang paling cocok untuk peran menteri keuangan karena keahlian mereka di bidang keuangan, serta kepemimpinan yang efektif.

Disebutkan juga, kecil kemungkinan Prabowo akan melibatkan posisi menteri keuangan dalam tawar-menawar politik apa pun, karena ia menganggap jabatan tersebut memerlukan kemampuan yang mumpuni dalam mengelola anggaran.