Sukses

Tito Karnavian Jadi Plt Menko Polhukam, Ini Pesan dari Cak Imin

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjadi Plt Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjadi Plt Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam). Penunjukan ini setelah calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md mundur dari jabatan tersebut.

Dengan adanya penunjukan tersebut, cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menitipkan pesan terhadap Tito.

"Ya tentu itu kewenangan presiden ya, kita tidak bisa apa-apa, tapi yang penting kita menitipkan kepada Pak Tito bangsa ini menunggu negarawan, bangsa ini menunggu pemimpin-pemimpin pemerintahan yang negarawan. Jangan sampai kita dikecewakan dengan cara kerja politik yang menghancurkan kita semua," kata Cak Imin kepada wartawan di DPP PKB, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Presiden Jokowi menunjuk Mendagri Tito Karnavian sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menko Polhukam. Tito menggantikan Mahfud Md yang mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam pada Kamis, 1 Februari 2024.

Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20/P tahun 2024 yang diteken Jokowi pada Jumat (2/2/2024). Dalam keppres yang sama, Jokowi resmi memberhentikan secara hormat Mahfud Md sebagai Menko Polhukam.

"Pada hari ini, Jumat, 2 Februari 2024, Presiden telah menandatangani Keppres Nomor 20/P Tahun 2024, yang berisi pemberhentian dengan hormat Bapak Mahfud Md sebagai Menko Polhukam, serta penunjukan Bapak Tito Karnavian sebagai Pelaksana Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Menkopolhukam Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024," kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alasan Jokowi Pilih Tito Karnavian Jadi Plt Menko Polhukam Gantikan Mahfud Md

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih Menteri Dalam Negeri menjadi Plt Menko Polhukam pengganti Mahfud Md.

Ari mengatakan, kementerian yang dipimpin Tito Karnavian saat ini berada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam. Selain itu, kata dia, Tito merupakan salah satu jajaran menteri senior.

"Pak Tito Karnavian kan termasuk di dalam jajaran menteri-menteri Kemenko Polhukam. Dan termasuk salah satu menteri yang senior, ya selain juga ada beberapa menteri yang lain," kata Ari kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).

"Jadi Bapak Presiden menunjuk beliau (Tito) sebagai Plt Menko Polhukam," sambungnya.

Adapun penunjukan Tito sebagai Plt Menko Polhukam ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20/P tahun 2024. Mantan Kapolri itu akan menjabat sebagai Plt hingga Jokowi menunjuk Menko Polhukam definitif.

"Pengangkatan Bapak Tito Karnavian sebagai Plt, wewenang, dan tanggung jawab Menko Polhukam sampai dengan adanya Menko Polhukam definitif," tutur dia.

 

 

 

 

3 dari 3 halaman

Mahfud Md Mundur dari Menko Polhukam

Mahfud Md secara resmi telah menyampaikan surat pengunduran dirinya, sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Mahfud Md pun mengungkapkan respons dari Presiden Jokowi saat menerima surat itu langsung darinya.

"Pak Presiden mengatakan bahwa Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama sepanjang pemerintahan Pak Jokowi, dulu Pak Tedjo tidak sampai setahun, Pak Luhut setahun 4 bulan, Pak Wiranto 3,5 tahun, saya hampir 4,5 tahun," kata Mahfud menirukan respons Jokowi saat ditanya awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Mahfud juga menceritakan, antara dirinya dan Jokowi tidak ada ketegangan saat dirinya meminta untuk berhenti dari jabatan yang diamanatkan. Justru sebaliknya, Mahfud mengaku banyak bergurau dan berdiskusi singkat bagaimana bangsa Indonesia harus semakin maju ke masa depan.

"Tadi banyak bergurau dan bicara bahwa negara ini harus dibangun ke depan sesuai dengan tujuan negara kita," tutur dia.

Mahfud mengatakan, kerja dan kinerjanya memang belum sempurna karena memang tidak ada yang singkat dalam menunaikan tugas-tugas negara untuk menjadi lebih baik lagi.

"Tidak mungkin sempurna, tidak mungkin bisa menyelesaikan semua dalam waktu pendek, tidak mungkin kalau semua tentang masalah yang kita hadapi. Sehingga kita harus bekerja sungguh-sungguh," Mahfud menandaskan.

 

 

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini